Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu, laba tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang tumbuh 22,62 persen yoy menjadi sebesar Rp18,57 triliun, dari sebelumnya Rp15,15 triliun.pada 2021.
Adapun, pendapatan dari pihak ketiga yang mencakup penjualan lokal dan ekspor naik 21,64 persen yoy menjadi Rp12,01 triliun pada 2022.
Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi tumbuh 24,46 persen yoy menjadi Rp6,56 triliun pada 2022, dengan kontribusi dari PT Astra Honda Motor (AHM) sebesar Rp3,70 triliun dan PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp1,68 triliun.
Segmen manufaktur komponen otomotif mendominasi penjualan AUTO senilai Rp10,35 triliun, disusul perdagangan sebesar Rp8,22 triliun pada 2022.
Namun demikian, pertumbuhan pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang tumbuh 19,55 persen yoy menjadi Rp15,89 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp13,29 triliun pada 2021.
Dari sisi neraca, AUTO mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp18,52 triliun pada Desember 2022, dari sebelumnya Rp16,94 triliun pada akhir 2021, yang ditopang oleh naiknya kas dan setara kas, piutang usaha, serta persediaan perseroan.
Di sisi lain, jumlah liabilitas turut meningkat menjadi Rp5,46 triliun pada akhir 2022, dari sebelumnya Rp5,10 triliun pada 2021, yang seiring pertumbuhan utang usaha, liabilitas akrual dan provisi, dan liabilitas jangka panjang.
Sementara itu, posisi ekuitas tumbuh dari Rp11,84 triliun menjadi Rp13,05 triliun pada akhir tahun 2022.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023