Dinas Lingkungan Hidup DKI mengestimasi
pembangunan fasilitas untuk memproduksi sampah menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, mencapai Rp1 triliun.
“Kalau belajar dari yang kami bangun di Bantargebang itu Rp1 triliun, kemungkinan besarannya itu juga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto setelah menghadiri seminar Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia di Jakarta, Kamis.
Untuk sumber dana pembangunan fasilitas tersebut, pihaknya akan mengupayakan kerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup.
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan kembangkan pengelolaan sampah jadi kompos
Untuk tahap awal, pihaknya akan menyusun kajian kelayakan (feasibility study/FS) rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu di Rorotan, Jakarta Utara.
“Kalau FS-nya sudah jadi itu tahun 2024 mudah-mudahan dialokasikan anggarannya untuk membangun fasilitasnya,” kata Asep.
Dia menjelaskan, Rorotan menjadi salah satu lokasi yang potensial dibangun fasilitas pengolahan RDF yang sama dibangun di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat.
Lahan di Rorotan, Jakarta Utara mencapai sekitar lima hektare (ha) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Apabila terbangun, maka diharapkan menjadi fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF di dalam kota yang ditargetkan mampu mengolah 2.000 ton sampah baru dan lama.
Baca juga: Sudin LH Jakbar sosialiasi pengurangan penggunaan plastik di sekolah
Dengan begitu, DKI juga ditargetkan bisa mengurangi ketergantungan dengan TPST Bantargebang.
Rata-rata per hari sampah dari DKI Jakarta yang dibawa ke Bantargebang mencapai sekitar 7.500 ton diangkut menggunakan 1.200 truk.
Fasilitas pengolahan RDF dibangun di atas lahan seluas 7,5 hektare di dalam kawasan TPST Bantargebang.
Pembangunannya menelan anggaran sekitar Rp1 triliun yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp456,3 miliar dan sebesar Rp613,9 miliar dari APBN DKI tahun 2022.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023