• Beranda
  • Berita
  • CANF targetkan pembiayaan mobil listrik naik dua kali lipat

CANF targetkan pembiayaan mobil listrik naik dua kali lipat

23 Februari 2023 16:07 WIB
CANF targetkan pembiayaan mobil listrik naik dua kali lipat
Tangkapan layar - Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CANF) Ristiawan Suherman dalam webinar “Indonesia Finansial System Stability Summit 2023”, Kamis (23/2/2023). ANTARA/Sanya Dinda

Tahun ini kita forecast CIMB Niaga Auto Finance tumbuh 15 sampai 20 persen, tapi untuk mobil listrik, kita harap tumbuh sampai dua kali lipat. Berarti kita akan fokus ke sana

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CANF) Ristiawan Suherman menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan mencapai 15 hingga 20 persen secara tahunan pada 2023 dimana penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik diharapkan tumbuh dua kali lipat.

“Tahun ini kita forecast CIMB Niaga Auto Finance tumbuh 15 sampai 20 persen, tapi untuk mobil listrik, kita harap tumbuh sampai dua kali lipat. Berarti kita akan fokus ke sana,” kata Ristiawan dalam webinar “Indonesia Finansial System Stability Summit 2023”, Kamis.

Penjualan kendaraan listrik di Indonesia tumbuh dari 3,19 ribu unit pada 2021 menjadi 15,43 ribu unit pada 2022, dimana kendaraan full listrik terjual dari 685 unit di 2021 menjadi 10,33 ribu di 2022.

“Kendaraan listrik menjadi peluang bisnis ke depan karena tahan terhadap guncangan harga minyak dan cukup menjanjikan di Indonesia. Karena kesadaran terhadap lingkungan sehat menjadi kampanye semua orang sekarang,” katanya.

Setiap tahun realisasi kredit yang dikeluarkan oleh CNAF untuk kendaraan listrik terus mengalami peningkatan signifikan, sebagaimana tampak dari penyaluran pembiayaan pada 2022 yang meningkat lebih dari dua kali lipat.

Hal ini juga dilakukan sebagai dukungan terhadap program pemerintah yang ingin mengubah model transportasi kepada transportasi yang lebih ramah lingkungan.

“Setiap tahun kita menargetkan pertumbuhan realisasi kredit dan pembiayaan untuk mobil listrik atau ramah lingkungan akan kita dorong lebih dari dua kali lipat,” katanya.

Untuk itu, CANF berencana mengembangkan digitalisasi kegiatan operasional yang juga telah dilakukan sejak 2019.

Digitalisasi kegiatan operasional yang diakselerasi oleh pandemi COVID-19 juga menurunkan cost to income ratio CANF dari 55 persen menjadi 35 persen.

“Secara bisnis kami mengalami peningkatan tapi biaya operasional bisa kami tekan. Dengan kata lain, pandemi COVID-19 bagi CANF mempercepat perubahan manajemen dengan digitalisasi,” katanya.

Baca juga: CIMB Niaga Finance rilis Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar Rp1 triliun

Baca juga: CIMB Niaga Auto Finance catat pembiayaan baru Rp4,47 T pada semester I

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023