“Saya minta koordinasinya sampai ke tingkat bawah dan juga di tingkat para pelaku di bawah, dan juga di tingkat-tingkat puskesmas, (dilakukan) sosialisasi ke masyarakat,”
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta koordinasi percepatan penurunan stunting dilakukan hingga ke tingkat bawah agar program berjalan optimal dan tepat sasaran.
Demikian disampaikan Wapres usai meninjau kegiatan di Posyandu SIOLA Matahari, di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat.
“Saya minta koordinasinya sampai ke tingkat bawah dan juga di tingkat para pelaku di bawah, dan juga di tingkat-tingkat puskesmas, (dilakukan) sosialisasi ke masyarakat,” kata Wapres dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan harus ada upaya strategis dalam percepatan penurunan stunting yang ditargetkan berada di angka 14 persen pada 2024, terutama di daerah-daerah yang memiliki angka stunting tinggi seperti Mamuju, Sulawesi Barat.
“Karena itu harus ada percepatan langkah-langkah yang dilakukan dan saya sudah dilapori (mendapat laporan), sekarang pemetaannya sudah ada, kemudian langkah-langkahnya sudah disiapkan,” kata Wapres.
Dengan adanya upaya strategis, Wapres meyakini, target nasional penurunan stunting dapat dicapai.
“Dari beberapa laporan kemarin dari bupati dan pelaksana di bawah, ada optimisme untuk percepatan mencapai itu. Kita (pemerintah) memang ingin terus melakukan upaya percepatan (angka) 14 persen itu, harus (dapat) dicapai di 2024,” ujarnya.
Dalam kegiatannya meninjau Posyandu SIOLA Matahari, di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Jumat, Wapres dan istri Wury Ma’ruf Amin sempat memberikan vitamin A kepada dua anak balita yang ada di posyandu tersebut.
Bulan Februari dan Agustus merupakan bulan penimbangan, pengukuran, dan pemberian vitamin A secara serentak di seluruh Indonesia.
Selain itu, Wapres juga memberikan bantuan pangan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan Posyandu Siola Matahari, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita, terutama kebutuhan protein hewani.
“Hari ini saya langsung melihat di posyandu, dan pelayanan yang diberikan dalam rangka penanganan bayi dan balita, ibu hamil dan anak-anak di bawah 2 tahun,” katanya.
Menurut Wapres, rangkaian kegiatan peninjauan stunting dilakukan di Mamuju, karena Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, termasuk daerah dengan angka stunting yang masih terbilang tinggi.
“Karena memang di Sulbar ini (angka stunting) termasuk masih agak tinggi ya di atas nasional, 35 persen ya. Padahal kita ingin di 2024 nanti sudah mencapai 14 persen,” ujarnya.
Adapun pada Kamis (23/3) kemarin Wapres juga melakukan rangkaian kegiatan di Mamuju, antara lain meninjau pembangunan rekonstruksi sekolah pascagempa dan memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulbar.
Turut hadir mendampingi Wapres dan istri dalam peninjauan ini, Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik, Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tavip Agus Rayanto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Arif R. Marbun, Gatot Prio Utomo, dan Zumrotul Mukaffa, Tim Ahli Wapres Farhat Brachma, serta Pangdam IV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023