"Perlu dapat dukungan dari para akademisi ilmu keolahragaan, para pimpinan cabang olahraga, serta pemangku kepentingan lainnya, karena DBON atau desain besar olahraga nasional ini disusun bersama-sama mereka, terutama dengan Apkori (Asosiasi Profesor Ilmu Keolahragaan)," kata Dave dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia menilai Perpres DBON itu merupakan upaya Pemerintah menyempurnakan ekosistem keolahragaan nasional.
DBON merupakan rencana besar berupa arah kebijakan pembinaan dan pengembangan olahraga nasional yang diluncurkan pada 9 September 2021, bertepatan dengan perayaan Hari Olahraga Nasional.
Baca juga: Dave Laksono: Perlu ikhtiar keras bangkitkan olahraga nasional
Lebih lanjut, kata Dave, DBON sudah mencakup persoalan yang perlu diperbaiki di bidang olahraga dari hulu sampai ke hilir. Di sisi hulu, terdapat berbagai hal yang terkait dengan kebugaran, sementara di sisi hilir mencakup persoalan prestasi.
Dengan demikian, menurutnya, Pemerintah tidak perlu lagi membuat panduan baru karena roh dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan adalah DBON.
Ke depannya, dia menilai tugas menteri pemuda dan olahraga (menpora) yang baru, sebagai pengganti Zainudin Amali, adalah mengawal implementasi Perpres DBON, sehingga target-target dalam desain besar tersebut dapat terwujud.
Dave juga mengingatkan keterlibatan dan koordinasi berbagai pihak merupakan kunci dalam mencapai target keberhasilan implementasi Perpres DBON secara baik dan menyeluruh.
"Implementasi DBON perlu dikawal agar terlaksana dengan baik," ujar Dave Laksono.
Baca juga: DBON cetak atlet elit Indonesia untuk berlaga di Olimpiade 2032
Baca juga: Golkar restui pengunduran diri Menpora Zainudin Amali
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023