Berbicara di radio nasional, Orban mengatakan bahwa dirinya telah meminta anggota parlemen dari partai nasionalis Fidesz untuk mendukung upaya Finlandia dan Swedia.
Namun, beberapa anggota lainnya tidak terlalu antusias tentang perluasan aliansi NATO sehingga perlu melakukan diskusi lanjutan tentang masalah tersebut, katanya.
Orban menambahkan bahwa pada akhirnya Hongaria tetap mendukung pengajuan Finlandia dan Swedia untuk bergabung ke NATO.
Namun, ujar dia, kekhawatiran Turki terhadap Stockholm juga harus didengar.
Jika tidak demikian, lanjut dia, maka upaya perluasan anggota NATO akan gagal.
"Soal Turki, mereka juga sekutu kami sehingga kami harus mendengar suara mereka," ucap Orban.
Proses masuknya Swedia dan Finlandia menjadi lebih rumit setelah Turki, salah satu anggota NATO, menyatakan keberatan atas pengajuan Swedia.
Ankara menuduh Stockholm telah melindungi kelompok yang dianggap Turki sebagai teroris, dan menuntut ekstradisi kelompok-kelompok teror itu apabila Swedia ingin mendapatkan "lampu hijau" dalam aksesi keanggotaan NATO.
Pembicaraan antara Finlandia, Swedia dan Turki juga terhenti sejak Januari, yang dipicu oleh insiden pembakaran Al Quran di luar Kedutaan Turki di Stockholm oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Stram Kurs (Garis Keras).
Seperti Turki, Hongaria juga belum meratifikasi keanggotaan Finlandia dan Swedia.
Hongaria mengatakan bahwa ratifikasi sempat tertunda karena sibuk mengurusi undang-undang yang diperlukan untuk membuka pendanaan Uni Eropa.
"Kita perlu memperhatikan (kekhawatiran) Turki karena pada akhirnya seluruh proses akan macet. Jika tidak ada solusi untuk permasalahan Turki, maka ekspansi bisa gagal," kata Orban.
Sumber: Reuters
Baca juga: Stoltenberg: Ada kemajuan dalam pengajuan Swedia jadi anggota NATO
Baca juga: Turki tegaskan bisa evaluasi terpisah aplikasi NATO Finlandia, Swedia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023