• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Aceh mulai musim kemarau, waspada kebakaran hutan dan lahan

BMKG: Aceh mulai musim kemarau, waspada kebakaran hutan dan lahan

24 Februari 2023 20:01 WIB
BMKG: Aceh mulai musim kemarau, waspada kebakaran hutan dan lahan
Arsip - Warga berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut dengan alat seadanya di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Senin (8/7/2019). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa wilayah Provinsi Aceh sudah memasuki musim kemarau sehingga berpotensi muncul titik panas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kebakaran pemukiman.

“Iya, kita sudah memasuki musim kemarau, jadi masyarakat perlu waspadai kebakaran hutan maupun kebakaran pemukiman,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan meskipun sudah memasuki awal musim kemarau, namun kondisi cuaca di provinsi paling barat Indonesia itu masih tetap berpotensi diguyur hujan, dengan intensitas ringan dan tidak menyeluruh.

Akan tetapi, kata Zakaria, yang paling penting diwaspadai saat ini adalah kemunculan titik panas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, terutama mulai dari Kabupaten Aceh Besar hingga ke wilayah barat selatan Aceh seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya.

Baca juga: BMKG: Aceh masuki peralihan musim, nelayan kecil diminta tetap waspada

Baca juga: Aceh Besar alami fenomena pergeseran tanah capai kedalaman 1,3 meter


Begitu juga untuk wilayah Aceh bagian utara timur, khususnya di bagian pesisir. Sedangkan wilayah utara timur bagian pegunungan masih dalam kondisi aman dari potensi titik panas seperti Bireuen, dan Aceh Timur bagian utara.

“Sedangkan Aceh Tamiang bagian utara ini juga harus waspada terhadap timbulnya titik panas,” ujarnya.

Selain itu, kata Zakaria, musim kemarau itu juga bisa menyebabkan pepohonan, dedaunan serta kayu-kayu mulai kering dan rontok, sehingga ketika ada percikan api saat masyarakat membakar sampah, maka bisa terjadi kebakaran pemukiman.

Sebab itu, BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi hal yang menjadi pemicu kebakaran pemukiman, seperti membakar sampah tanpa mengawasi, serta meminimalisir karhutla dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar.

“Dalam dua tiga hari ke depan, kondisi cuaca kita cerah berawan. Namun, ada potensi hujan ringan yang tidak merata di sebagian kabupaten/kota,” ujarnya.*

Baca juga: BPBD Simeulue Aceh ingatkan masyarakat waspadai dampak cuaca buruk

Baca juga: BPBD imbau warga Pulau Simeulue waspadai cuaca ekstrem

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023