"Bantuan ini tentunya tidak akan berhenti sampai Rp1 miliar ini saja, kita berharap akan terus bertambah seiring waktu berjalan," kata Kepala Disdik Aceh Alhudri, di Banda Aceh, Jumat.
Alhudri mengatakan sumbangan ini berasal dari keluarga besar Dinas Pendidikan Aceh yang berada di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh. Terkumpul dengan cara memberikan motivasi bahwa Turki memiliki hubungan erat dengan Aceh.
Ia menyebutkan, adapun donasi Rp1 miliar yang terkumpul tersebut yakni dari Kantor Dinas Pendidikan Aceh bersama dua Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) sebesar Rp41,5 juta, Cabang Dinas Pendidikan Rp35,8 juta, pengawas sekolah se Aceh Rp20 juta.
Baca juga: Sabang himpun dana Rp126 juta untuk korban gempa Turki dan Suriah
Baca juga: Aceh Besar sumbang untuk Turki-Suriah Rp358 juta
Selain itu, dari musyawarah kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se Aceh sebesar Rp658,2 juta, MKKS SMK se Aceh Rp217 juta dan marching band Gita Handayani Rp27,8 juta.
"Kemudian, donasi bertambah di sela-sela penyerahan, yaitu dari salah seorang undangan yang tidak mau disebutkan namanya sebesar Rp1,5 juta dan MKKS sekolah luar biasa (SLB) se Aceh sebesar Rp2 juta," ujarnya.
Alhudri menyampaikan, meski nilai bantuan ini tidak seberapa, tetapi dirinya yakin bahwa sumber dana itu berasal dari orang-orang yang sangat ikhlas, baik itu para staf, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, para siswa, juga masyarakat Aceh yang tergerak hatinya membantu masyarakat di Turki.
“Hari ini giliran saudara kita yang tertimpa musibah. Mungkin bantuan ini tidak seberapa, tapi yang paling penting rasa sakit mereka itu juga rasa sakit kita. Kesedihan mereka itu juga kesedihan kita, ini yang perlu kita garis bawahi, apalagi Aceh memiliki sejarah panjang dengan Turki,” kata Alhudri.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBA Ilyas mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Dinas Pendidikan Aceh yang telah ikhlas memberikan bantuan untuk masyarakat korban gempa Turki.
Menurut Ilyas, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki juga sangat perhatian membantu korban gempa bumi yang terjadi di Turki. Di mana, sehari setelah musibah itu pihaknya langsung mendapatkan instruksi menghimpun donasi kemanusiaan, baik itu dari instansi pemerintah, instansi vertikal, BUMN, dan BUMD.
Hal ini dilakukan, kata Ilyas, karena penanganan bencana harus pentahelix, artinya secara bersama-sama, bahkan termasuk media massa dalam mensosialisasikan kepada masyarakat.
“Harapan kita nanti, bantuan ini lebih pada pada rehab rekonstruksi, karena kalau darurat sebenarnya kan sudah jalan, malah hari ini menurut sekretaris BNPB RI, Palang Merah kita sudah dipulangkan dari sana (Turki), karena mereka sudah menuju pada rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Ilyas.
Karena bantuan ini diperuntukkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, maka donasi masih tetap dibuka bagi yang mau menyumbang.
Adapun penyerahan nantinya, kata Ilyas, bakal dikoordinasikan dengan otoritas resmi, seperti Kedutaan Turki di Indonesia. Namun, pastinya bantuan ini segera dikirim atas nama masyarakat Aceh.
“Bantuan ini atas nama masyarakat Aceh bukan Pemerintah Aceh. Nantinya akan kita koordinasikan dengan lembaga resmi, apakah melalui Kedutaan Turki di Indonesia. Pastinya, ini hubungan negara ke negara,” demikian Ilyas.*
Baca juga: Kedubes imbau bantuan dari Aceh dikirim ke rekening resmi Turki
Baca juga: PMI Banda Aceh himpun dana Rp10 juta untuk korban gempa Turki
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023