Bagi Dadang, keikutsertaan para pebalap muda Indonesia di kompetisi bergengsi itu diharapkan dapat memberikan pelajaran, pengalaman, serta menambah jam terbang mereka.
Salah satunya, ia menyoroti wakil Indonesia di nomor sprint putri yakni Wiji Lestari dan Ratu Afifah Nur Indah yang masih belum berhasil lolos kualifikasi. Namun, Dadang menilai pencapaian mereka sudah tergolong baik terlepas dari minimnya pengembangan talenta dan pengalamannya.
"Sekali lagi, memang untuk mereka lagi development ya, dan memang hasil belum bisa maksimal, mereka masih banyak melakukan kesalahan," kata Dadang saat ditemui pada Sabtu (25/2) malam.
"Ini salah satunya karena kurang pengalamannya, kurang banyak bertanding ya bagi mereka. Tapi, its' okay," imbuhnya.
Baca juga: Pebalap benua Eropa kuasai emas di hari ketiga UCI Track Nations Cup
Lebih lanjut, Dadang mengatakan perjalanan kedua pebalap sepeda putri itu masih panjang, sehingga tak perlu berkecil hati.
Dalam babak kualifikasi sprint putri kemarin, Wiji terpaut +1,357 detik, sementara Ratu terpaut +1,425 detik dari pemimpin kualifikasi, yakni Mathilde Gros dari Prancis dengan torehan waktu 10.514.
"Waktu mereka (finis) bagi saya masih sesuai standar, sesuai kemampuan dia, ada di kisaran 11 detik, ya, walaupun mili second nya menang agak sedikit menyentuh atau mendekati 12 detik," kata Dadang.
"Tapi, saya melihat memang banyak harus perubahan di situ, seperti pola teknik, pola pengambilan line, dan lain sebagainya. Di sini, mereka perlu banyak belajar," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta masih akan bergulir hingga Minggu (26/2) malam. Terdapat empat wakil Indonesia yang akan berkompetisi hari ini; yaitu Dika Alif Dhentaka di nomor sprint putra, Ayustina Priatna Delia untuk nomor omnium putri, serta Bernard Benyamin Van Aert dan Terry Yudha Kusuma di nomor madison putra.
Baca juga: Terry maksimalkan upaya di nomor madison dan rebut poin Olimpiade
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023