Dalam pidatonya di sebuah acara di Kolombo, Fernando mengatakan aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi seluler terbaik di tingkat regional untuk keamanan wisatawan.
Dia mengatakan aplikasi ini dapat dioperasikan dalam tujuh bahasa.
Aplikasi seluler ini akan mencatat semua kendaraan roda tiga, dan kode batang (barcode) akan dipasang di kendaraan tersebut agar dapat dipindai oleh wisatawan mancanegara, tutur sang menteri.
Saat seorang wisatawan melaporkan suatu kejadian dengan memindai barcode, polisi dan petugas pariwisata akan mengambil tindakan, katanya.
Polisi juga dapat memantau aplikasi ini dan mengambil langkah yang tepat jika terjadi insiden yang membahayakan atau membuat wisatawan tidak nyaman.
Pariwisata, salah satu sumber devisa utama di Sri Lanka, mengalami kemunduran akibat pandemi COVID-19 serta krisis ekonomi dan politik di negara itu.
Sri Lanka menargetkan sekitar 1,5 juta kunjungan wisatawan pada 2023 dan tiga juta wisatawan pada 2024.
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023