• Beranda
  • Berita
  • Tren investasi global tunjukkan pergeseran menuju berkelanjutan

Tren investasi global tunjukkan pergeseran menuju berkelanjutan

27 Februari 2023 15:58 WIB
Tren investasi global tunjukkan pergeseran menuju berkelanjutan
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan dalam acara Go Live 22 Proyek Peta Peluang Investasi (PPI) Tahun 2022 di Bandung, Kamis (29/12/2022). ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM.

Investasi tanpa memperhatikan lingkungan akan ditinggalkan. Asal usul bahan baku juga akan diperhatikan, dan bisa menjadi posisi sebuah negara atau perusahaan

Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi Indra Darmawan menyatakan tren investasi global menunjukkan adanya pergeseran menuju investasi berkelanjutan.

“Investasi tanpa memperhatikan lingkungan akan ditinggalkan. Asal usul bahan baku juga akan diperhatikan, dan bisa menjadi posisi sebuah negara atau perusahaan,” kata dia dalam acara Spark Indonesia Banking & Finance Summit 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain memiliki janji, komitmen, dan target untuk menurunkan emisi untuk kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan ini sudah disampaikan pada pertemuan sejumlah negara yang terlibat dalam United Nations Climate Change Conference (CPO 27) di Mesir dan Paris Agreement di Perancis dengan penekanan terhadap kenaikan target penurunan emisi di Indonesia.

Sebagian kesadaran masyarakat terhadap produk energi baru terbarukan (EBT) turut pula meningkat, bahkan sejumlah negara sudah tak mau menerima produk tidak ramah lingkungan.

“Indonesia juga komitmen menjalani net zero emission, di mana industri pembiayaan bisa berkontribusi lebih lanjut,” ungkap Indra.

Kontribusi yang dapat diberikan ialah terlibat dalam pengembangan produk dan layanan hijau, seperti kredit investasi proyek hijau.

Ada beberapa best practices yang dapat dilihat, misalnya Jerman yang udah menerapkan investasi hijau atau China menghasilkan energi bersih, lalu green bond, dan green insurance.

“OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sudah ada taksonomi hijau sebagai upaya dukungan dan pengelolaan lingkungan, Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dengan UNDP (United Nations Development Programme) sudah Integrated National Financing Framework. Ini semua panduan pelaku usaha buat kontribusi upaya pengurangan emisi dan perbaikan lingkungan sekaligus memajukan ekonomi nasional,” ucapnya.


Baca juga: Realisasi investasi 2022 "on track" capai target
Baca juga: Pemimpin Ekonomi APEC dorong perdagangan dan investasi berkelanjutan
Baca juga: Luhut: Investasi 20 miliar dolar AS wujudkan ekonomi berkelanjutan

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023