Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,25 persen tetapi berada di jalur untuk mengakhiri bulan ini dengan penurunan sekitar 6,0 persen. Nikkei Jepang menguat 0,44 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,51 persen.
Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 terkerek 0,4 persen, sementara indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 1,0 persen tetapi berada di jalur untuk mengakhiri kenaikan beruntun tiga bulan karena reli pembukaan kembali China kehilangan tenaga.
"Kisah pembukaan kembali (China) tampaknya tidak memberikan banyak peningkatan saat ini," kata ekonom ING.
Saham-saham China juga terbebani oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, karena ketidakpastian hubungan AS-China dominan di garis depan pikiran investor.
Analis pasar ActivTrades, Anderson Alves mengatakan aliran akhir bulan kemungkinan akan mendorong aksi harga jangka pendek karena pedagang menyeimbangkan kembali portofolio dan eksposur pasar.
"Investor cenderung memantau setiap eskalasi dari perang Rusia-Ukraina," kata Alves.
"Setiap tindakan konkrit dari China untuk mendukung Rusia dapat dilihat sebagai alasan yang kuat untuk menghindari risiko dan menghindari eksposur Asia."
Semalam, saham-saham AS menambah sedikit keuntungan karena investor terlibat dalam beberapa perburuan saham murah setelah kerugian tajam minggu lalu, karena kegelisahan bertahan tentang kenaikan suku bunga yang akan datang untuk menjinakkan tingkat inflasi yang sangat tinggi.
Data pada Senin (27/2/2023) menunjukkan pesanan barang modal inti AS meningkat pada Januari, mengalahkan perkiraan, sementara kontrak untuk membeli rumah AS yang sebelumnya dimiliki naik paling tinggi dalam lebih dari 2,5 tahun di Januari.
Data Senin (27/2/2023) muncul setelah laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang lebih panas dari perkiraan pada Jumat (24/2/2023) memperkuat ekspektasi Federal Reserve AS perlu tetap berada di jalur hawkish lebih lama.
Fed berjangka sekarang memperkirakan suku bunga memuncak di sekitar 5,4 persen, menyiratkan setidaknya tiga kenaikan lagi dari kisaran 4,50-4,75 persen saat ini, dan beberapa peluang kenaikan 50 basis poin pada Maret.
Barclays dan Natwest pada Senin (27/2/2023) mengatakan mereka yakin Fed dapat menaikkan suku bunga sebanyak setengah poin persentase pada Maret, jauh di atas seperempat poin yang telah diperkirakan pasar.
Di pasar mata uang, sterling terakhir diperdagangkan pada 1,206 dolar, turun 0,02 persen setelah melonjak 1,0 persen semalam ketika Inggris mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa, yang mencerahkan prospek ekonomi Inggris pascaBrexit.
Euro turun 0,07 persen menjadi 1,06 dolar, setelah naik 0,6 persen di sesi sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,048 persen dan bersiap menghentikan penurunan beruntun selama empat bulan.
Minyak mentah AS naik 0,13 persen menjadi diperdagangkan di 75,78 dolar AS per barel, sementara Brent turun 0,19 persen menjadi diperdagangkan di 82,29 dolar AS per barel.
Baca juga: Saham Asia dibuka melemah tertekan eksektasi suku bunga lebih tinggi
Baca juga: Pasar Asia bernafas lega di tengah sidang Ueda di parlemen Jepang
Baca juga: Ekuitas Asia jatuh tertekan kekhawatiran prospek kenaikan suku bunga
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023