Dunia fisik dan digital kini semakin terkait erat, dan dampak transformasi digital yang berteknologi pintar juga kian nyata di tempat kerja, rumah, serta kehidupan kita sehari-hari. Maka, banyak operator telekomunikasi merespons lonjakan permintaan konsumen atas pengalaman dengan mutu lebih baik dan produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini pun mempercepat perkembangan industri TIK.
"Connectivity+" sebagai kunci kesuksesan pengembangan 5G
Pada akhir 2022, lebih dari 230 jaringan 5G telah diluncurkan secara komersial. Jaringan ini mendukung lebih dari satu miliar pengguna 5G dan berbagai jenis perangkat 5G sehingga mendorong perkembangan pesat industri TIK. Di segmen konsumer, operator telekomunikasi berinovasi demi memperluas "Connectivity+". Sejalan dengan kapabilitas 5G yang terus meningkat, operator telekomunikasi terkemuka di Eropa, Asia Pasifik, dan Timur Tengah berlomba-lomba mengembangkan berbagai jenis layanan digital. Beberapa operator juga menggabungkan konektivitas dengan layanan OTT lokal guna mencapai kesuksesan bersama. Paket layanan ini memadukan konektivitas dengan layanan digital seperti media sosial. Dengan demikian, operator berkembang sebagai penyedia layanan digital terpadu.
Pasar pengguna rumahan turut menjadi segmen dengan valuasi bisnis yang lebih besar bagi operator telekomunikasi, terutama setelah jangkauan 5G dan fiber optik semakin berkembang. Maka, operator memperluas "Connectivity+" demi mewujudkan pengalaman dan layanan yang lebih baik, serta efisiensi yang kian efisien. Layanan premium home broadband, seperti 5G FWA dan 10G PON, bahkan berkembang lebih cepat dari proyeksi sehingga operator di sejumlah wilayah, termasuk Eropa dan Timur Tengah, mencatat pertumbuhan ARPU yang berkisar 30%-60%.
Teknologi yang bersifat umum seperti 5G, kecerdasan buatan (AI), dan cloud computing menggerakkan digitalisasi industri dan mendatangkan berbagai peluang strategis baru. Klien perusahaan juga harus menawarkan portofolio yang lebih banyak. Untuk itu, pihak operator wajib memperkuat "Connectivity+". Salah satu operator asal Tiongkok yang menggabungkan konektivitas dengan layanan cloud, AI, keamanan, dan platform mampu merambah pasar baru, serta meningkatkan pendapatan dari digitalisasi industri hingga di atas 20% pada 2022.
Ke depan, berbagai operator akan terus meningkatkan kapabilitas jaringan guna menyediakan pengalaman yang lebih terjamin. Maka, operator membuat "Connectivity+" yang bersifat lebih terbuka. Huawei pun bergabung dengan proyek CAMARA yang digagas GSMA. Lewat proyek ini, Huawei ingin membantu operator mentransformasi jaringan menjadi platform pendukung layanan dan memonetisasi pengalaman pelanggan secara lebih baik.
Bergerak lebih cepat menuju intelligent world dengan ultra-broadband yang ramah lingkungan
Pada masa mendatang, intelligent world akan semakin terintegrasi dengan dunia fisik. Segala hal, termasuk sarana hiburan pribadi, pekerjaan, dan aktivitas produksi di industri, akan terkoneksi secara pintar. Artinya, jaringan harus berevolusi dari koneksi Gbps yang tersedia di setiap lokasi (ubiquitous) menjadi koneksi 10 Gbps yang tersedia di setiap lokasi. Lebih lagi, konektivitas dan sensor pun harus terintegrasi, dan industri TIK harus mengubah fokus dari konsumsi energi menjadi efisiensi energi.
Evolusi 5G menuju 5.5G kelak menjadi kunci penting dalam memenuhi kebutuhan yang kian berkembang ini.
Huawei siap bekerja sama dengan mitra industri untuk menghadirkan pengalaman koneksi 10 Gbps yang tersedia di setiap lokasi; mengeksplorasi kasus penggunaan seperti kolaborasi kendaraan-jalan dan pemantauan lingkungan hidup yang mengintegrasikan sensor dan komunikasi; serta, membangun satu sistem indikator efisiensi energi demi mendorong perkembangan industri yang ramah lingkungan.
Pada 2022, ITU-T resmi merilis NCIe, sebuah indikator yang mengukur intensitas emisi karbon pada jaringan sebagai standar resmi. Operator terkemuka di Tiongkok dan Eropa juga telah memverifikasi indikator efisiensi energi multidimensi ini pada jaringan mereka yang telah berfungsi, serta berhasil meningkatkan efisiensi energi hingga berkisar 20%-50%.
Dalam akhir paparannya, Li mendorong seluruh industri agar mengikuti rencana bisnis GUIDE untuk mempercepat kesuksesan 5G, serta mempercepat langkah kolektif menuju intelligent world dengan ultra-broadband yang ramah lingkungan.
MWC Barcelona 2023 berlangsung dari 27 Februari hingga 2 Maret di Barcelona, Spanyol. Huawei memamerkan berbagai produk dan solusi di paviliun pameran 1H50 di Fira Gran Via Hall 1. Bersama operator global, praktisi industri, dan pemuka opini, Huawei akan mengulas sejumlah topik seperti kesuksesan bisnis 5G, peluang 5.5G, pembangunan hijau, transformasi digital, dan visi tentang pemanfaatan rencana bisnis GUIDE sebagai landasan menuju 5.5G, serta meningkatkan kesuksesan 5G. Informasi lebih lanjut tersedia di https://carrier.huawei.com/en/events/mwc2023.
Source : Huawei
Press Contact
NARAHUBUNG: Tao Ling, 020-18520121896, taoling1@huawei.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023