• Beranda
  • Berita
  • Sri Mulyani: Peningkatan harta Dirjen Pajak karena kenaikan harga aset

Sri Mulyani: Peningkatan harta Dirjen Pajak karena kenaikan harga aset

28 Februari 2023 17:04 WIB
Sri Mulyani: Peningkatan harta Dirjen Pajak karena kenaikan harga aset
Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (28/02/2023). ANTARA/Youtube CNBC Indonesia/pri.

Saya tanya sama Pak Suryo kenaikan hartanya karena apa, ternyata karena harga tanah, harga rumah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan peningkatan harta kekayaan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang belakangan ini disorot publik karena kenaikan harga aset.

"Saya tanya sama Pak Suryo kenaikan hartanya karena apa, ternyata karena harga tanah, harga rumah, harga pasar dan harga lain-lain. Jadi jangan tiba-tiba dianggap seolah-olah itu korupsi," ungkap Sri Mulyani dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Maka dari itu, ia meminta Dirjen Pajak untuk menyampaikan kepada publik terkait penjelasan mengenai harta kekayaannya agar tidak ada lagi masyarakat yang menghakimi dan memberikan persepsi negatif.

Adapun peningkatan harta kekayaan jajaran Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) saat ini sedang disorot publik sebagai imbas dari kasus penganiayaan dan kelakuan salah satu anak pejabat Ditjen Pajak yang kerap memamerkan harta.

Baca juga: Menkeu: APBN akan terus danai Proyek Strategis Nasional

Baca juga: Sri Mulyani minta klub "moge" Ditjen Pajak dibubarkan


Warganet turut mencium adanya keanehan dalam harta kekayaan pejabat pajak tersebut lantaran jumlah kekayaan yang dilaporkan tercatat lebih tinggi dari Dirjen Pajak. Terkait hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama pihak berwajib sedang melakukan pemeriksaan.

Meski demikian, Menkeu tetap mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh aparatur sipil negara (ASN), terutama di lingkungan Kemenkeu.

Pasalnya, asas kepatutan dan kepantasan yang ditunjukkan oleh ASN harus dipegang kuat dan bukan merupakan sesuatu yang berlebihan karena masyarakat selalu memperhatikan tingkah laku para pegawai negeri sipil (PNS), terutama yang mengelola uang negara.

"Jadi meski ASN membeli barang mewah dengan kerja keras maupun gaji yang halal seperti membeli motor gede (moge), nggak usah​​​ muter-muter pakai moge. Jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan, itu juga sehat," tuturnya.

Baca juga: Kemarin, laporan LHKPN Kemenkeu hingga surplus neraca perdagangan

Baca juga: Sri Mulyani tegaskan pelaporan LHKPN Kemenkeu 2022 masih berproses

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023