CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan program Bulan Literasi Kripto dapat menjadi pintu untuk memperbaiki perdagangan aset kripto dan memperkuat ekonomi digital Indonesia.
Bulan Literasi Kripto yang diselenggarakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan bersama dengan Asosiasi Pedagangan Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) juga menandakan keseriusan pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan ekosistem perdagangan aset kripto.
"Melihat perkembangan sektor perdagangan aset kripto saat ini dapat menjadi salah satu andalan untuk meraih target pertumbuhan ekonomi digital yang besar. Perdagangan aset kripto merupakan bagian ekonomi digital di Indonesia dan diperkirakan akan berkembang pesat di masa mendatang," kata Yudho dalam keterangan resmi, Jumat.
Menurut Yudho, kolaborasi antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri bisa meningkatkan inovasi terutama pada layanan perdagangan aset kripto.
"Untuk melihat potensi pasar, kami melihat lebih jauh lagi dari tahun 2023, di mana potensi pasar masih sangat besar di Indonesia dan inovasi aset kripto dan web3 di Indonesia, serta dunia masih terus berlangsung," jelasnya.
Data Bappebti menunjukkan, sejak lima bulan terakhir, investor kripto di Indonesia terus bertambah hingga rata-rata 150.000 investor per bulan.
Pada Januari 2023, total investor kripto tercatat mencapai 16,9 juta dan transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia mencapai Rp12,14 triliun atau naik 20 persen dari Rp9,74 triliun pada Desember 2022.
"Kami di Tokocrypto sangat percaya potensi aset kripto di Indonesia dan global, kepercayaan itulah yang menjadi guidance kami untuk bekerja keras building for the future menghadirkan akses ke project kripto/blockchain dunia supaya masyarakat indonesia bisa ikut ambil bagian," pungkas Yudho.
Baca juga: Indodax siap terus genjot edukasi ke masyarakat soal kripto
Baca juga: Kepala Bappebti ingatkan pentingnya memahami sifat aset kripto
Baca juga: Penggiat kripto ingatkan pentingnya literasi dalam investasi kripto
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023