"Hormon estrogen dalam tubuh menyimpan masa lemak tubuh. Tubuh manusia dapat menyimpan lemak dalam jumlah tak terbatas," kata perwakilan Hisobi, Nurul Ratna Mutu Manikam dalam webinar Hari Obesitas Sedunia 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.
Kapasitas tubuh dalam menyimpan lemak yang sangat banyak berisiko memberikan respons peningkatan kerja dari hormon estrogen.
“Ini yang menyebabkan kenapa kesuburan itu terganggu karena simpanan lemak terlalu tinggi. Di samping itu, lemak yang terlalu tinggi mengeluarkan sisa-sisa negatif bagi tubuh yang akan mempengaruhi proses mekanisme endokrin atau proses hormonal dalam tubuh sehingga mempengaruhi siklus menstruasi, siklus kesuburannya juga terpengaruh,” ujarnya.
Baca juga: 95 persen obesitas pada anak dipengaruhi masalah keseimbangan energi
Selain itu, kata Nurul, jumlah akumulasi lemak di dalam perut juga secara mekanik menyebabkan tuba dalam rahim menjadi sempit sehingga proses fertilisasinya akan terganggu.
Ia mengatakan, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2007 hingga 2018 mencatat kasus obesitas pada masyarakat terus meningkat, dari 19,1 persen jadi 35,4 persen.
Proporsi peningkatan berdasarkan gender didominasi kaum perempuan 44,4 persen dan laki-laki 26,6 persen.
"Peningkatan kasus obesitas, justru lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki," katanya.
Hari Obesitas Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Maret untuk mengingatkan dunia terhadap dampak dan bahaya obesitas dan pentingnya upaya pengendalian.
Tema global tahun ini adalah Changing perspectives – let’s talk about obesity. Sedangkan di Indonesia mengangkat tema Kenali, Cegah, Atasi Obesitas Untuk hidup Lebih Sehat dan Produktif.
Baca juga: Kemenkes galang kepedulian kolektif atasi obesitas
Baca juga: Dinkes DKI: Hari Obesitas Sedunia saat kampanyekan batas konsumsi gula
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023