• Beranda
  • Berita
  • Sandi khawatir masyarakat Indonesia banyak yang berobat ke luar negeri

Sandi khawatir masyarakat Indonesia banyak yang berobat ke luar negeri

6 Maret 2023 19:08 WIB
Sandi khawatir masyarakat Indonesia banyak yang berobat ke luar negeri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. ANTARA/ (Humas Kemenparekraf)

Kita harus cepat bergerak jangan sampai kita menyesal karena banyak yang keluar negeri, terutama berkaitan dengan layanan kesehatan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, turut khawatir terkait jumlah wisatawan dalam negeri yang justru bepergian ke luar negeri sehingga berpotensi menyebabkan arus pendapatan negara justru keluar (net out flow).
 
"Saya sangat mengkhawatirkan, jumlah wisatawan kita yang keluar negeri, karena saya sudah mendapatkan data awal bahwa load factor (keterisian penumpang) dari penerbangan ke luar negeri jauh lebih penuh diisi oleh masyarakat Indonesia daripada wisman yang datang berkunjung ke Indonesia. Ini perlu kita sikapi secara serius karena akan berpotensi menjadi net outflow dan bocornya devisa kita," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara di Jakarta, Senin.
 
Lebih lanjut, Sandiaga memaparkan setidaknya dalam layanan kesehatan terdapat sekitar 600 hingga 2 juta masyarakat Indonesia yang menghabiskan 11 miliar USD atau sekitar Rp160 triliun untuk pergi ke luar negeri melakukan pengobatan (medical tourism) dengan salah satu tujuan favorit atau populer adalah Penang, Malaysia.
 
"Kita harus cepat bergerak jangan sampai kita menyesal karena banyak yang keluar negeri, terutama berkaitan dengan layanan kesehatan," imbuhnya.
 
Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar dapat dilakukan reformasi struktural di bidang kesehatan, seperti penambahan suplai dari layanan kesehatan termasuk SDM.
 
Kemudian dokter-dokter dari luar Indonesia, terutama diaspora Indonesia bisa diberi kesempatan untuk berkarya di Indonesia apalagi bakal ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata kesehatan di Sanur yang akan didorong untuk mampu menahan laju orang Indonesia mendapatkan layanan kesehatan ke luar negeri.
 
"Seluruh industri pariwisata dan ekraf harus bergotong royong, bergandengan untuk pastikan. Tahun sebelumnya bahkan sebelum pandemi kita masih net in flow sekitar 4 juta tapi ini ada potensi kita net outflow, masih awal data-datanya," tukasnya.

Baca juga: Sandiaga: KEK Sanur tak hanya untuk healing tapi juga wisata kesehatan
Baca juga: Bahlil: KEK Sanur jadi fasilitas kesehatan "one stop solution"
Baca juga: Jokowi minta Menkes-Mendikbudristek untuk perbanyak dokter spesialis

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023