• Beranda
  • Berita
  • Menko PMK: 1.000 Hari Pertama Kehidupan anak jangan ada yang terlewat

Menko PMK: 1.000 Hari Pertama Kehidupan anak jangan ada yang terlewat

7 Maret 2023 16:32 WIB
Menko PMK: 1.000 Hari Pertama Kehidupan anak jangan ada yang terlewat
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan arahannya dalam Rakornis BKKBN 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/am.

Jadi semua masyarakat wajib memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan, jangan ada yang terlewat. Kalo ini sudah menjadi gerakan, maka Insya Allah kita bisa betul-betul mengentaskan stunting

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penanganan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada anak tidak ada yang terlewat.

"Jadi semua masyarakat wajib memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan, jangan ada yang terlewat. Kalo ini sudah menjadi gerakan, maka Insya Allah kita bisa betul-betul mengentaskan stunting," kata Menko Muhadjir saat memberikan arahannya pada Rakornis BKKBN 2023 di Jakarta, Selasa.

Menko PMK menuturkan pembangunan keluarga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dengan adanya Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting yang dipimpin oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ia menilai kedua program selaras dan berkaitan erat dengan siklus pembangunan manusia, sehingga bisa menjadi acuan dasar untuk keberhasilan program di fase-fase berikutnya.

“Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas,” katanya.

Baca juga: BKKBN: 1.000 hari pertama kehidupan pondasi utama manusia masa depan

Terlebih lagi intervensi dari Program Bangga Kencana sangat berhubungan erat dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di keluarga. Oleh karena itu Muhadjir mengatakan sangat tepat apabila Program Bangga Kencana terintegrasi dengan percepatan penurunan stunting di seluruh daerah.

Menurutnya, sasaran dari Program Bangga Kencana pun sudah selaras dengan Human Capital Investment (HCI). Dalam hal ini berbagai nilai baik seperti nilai-nilai keluarga, masyarakat, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, bisa ditingkatkan guna mewujudkan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.

“Pembangunan manusia Indonesia sekarang ini tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah, melainkan harus dilakukan dengan berkelanjutan dimulai dari sektor yang paling hulu yaitu 1.000 HPK hingga sektor yang paling hilir masyarakat lansia,” kata Muhadjir.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan keluarga menjadi kunci utama dari keberhasilan terciptanya generasi yang sehat dan produktif.

Dengan demikian ia mengimbau supaya ASI eksklusif pada anak terus diberikan secara penuh hingga anak berusia enam bulan serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) harus segera diberikan hingga anak usia 24 bulan.

"Kita terus mengedukasi kepada para ibu-ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di enam bulan pertama serta PMT yang bergizi karena itu semua penting bagi tumbuh kembang anak dalam mencegah stunting," kata Hasto.

Baca juga: BKKBN kembangkan SiBima BKB Emas buat 1.000 HPK lebih bermakna

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023