Sebanyak 1.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Banten mendapatkan pembekalan dan peningkatan pemasaran digital atau daring dalam pertemuan secara hibrid.Data terbaru menunjukkan Tik Tok saat ini sudah di-upload oleh lebih banyak pengguna dibanding medsos lainnya. Dan kabar mengejutkannya nomor dua terbanyak adalah Indonesia
Dalam pertemuan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten itu, mereka dipertemukan dengan pemilik minuman kekinian Munim Indonesia Affan Arisga hingga Youtuber Indonesia ternama Edho Zell, di salah satu hotel di Serang, Selasa.
Kepada pelaku UMKM, kedua pengusaha sukses tersebut membagikan pengalaman mengenai bagaimana mengembangkan usaha dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial dan internet pada era digital.
Dalam paparannya Affan Arisga mengatakan ia sudah mulai berbisnis minuman kekinian dengan merek Maomao sejak duduk di semester III sekitar tahun 2017, dengan modal uang jajan yang diberikan orang tua sebesar Rp200 ribu per minggu. Modal tersebut untuk memulai usaha minuman Thai Tea dengan satu gerobak.
Dikatakan pemuda asal Cipondoh, Kota Tangerang itu, ia mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya bisa memiliki ratusan gerai Munim, merek minuman miliknya saat ini, di sejumlah kota di Indonesia.
“Kesimpulan saya kejatuhan saya berulang kali karena ketidaktahuan. Setelah kami bergabung dengan teman-teman yang satu frekuensi, ditambah riset sekarang bisa dilakukan di internet dengan gratis, Alhamdulillah bisnis saya beranjak membaik sampai sekarang,” katanya.
Sementara itu Youtuber Edho Zhell dalam paparannya mengatakan kecenderungan media sosial saat ini sudah bergeser dari Instagram ke Tik Tok.
Baca juga: Gubernur Banten: Digitalisasi UMKM untuk berdayakan ekonomi masyarakat
"Data terbaru menunjukkan Tik Tok saat ini sudah di-upload oleh lebih banyak pengguna dibanding medsos lainnya. Dan kabar mengejutkannya nomor dua terbanyak adalah Indonesia," kata Edho.
Pada kesempatan tersebut Edho memberikan pelatihan terkait bagaimana membuat konten media sosial untuk mempromosikan produk UMKM.
Pertama, kata Edho, yang harus dilakukan adalah mendata kelebihan-kelebihan produk atau merek yang dimiliki UMKM.
“Kesalahan UMKM dalam berpromosi adalah kebanyakan kelebihan. Semua kelebihan dipromosikan, orang jadi bingung. Itu salah! Promosikan satu yang paling menjual menurut kita,” katanya.
Berikutnya, Edho meminta UMKM peserta di acara tersebut untuk dapat menemukan satu keunikan dari produk mereka. Hal itu penting, kata dia, mengingat produk apa pun yang dijual saat ini tentu saja sudah memiliki pesaing alias sudah banyak orang lain atau UMKM lain yang juga menjualnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Agus Mintono mengatakan pihaknya menggandeng e-commerce Lazada dalam menggelar kegiatan yang bertajuk “Akar Digital –Jurus Jitu untuk Jadi 1.000 UMKM Cemerlang” tersebut.
“Ini kita di-support Lazada. Kita berharap success story para pengusaha yang sudah berhasil itu dapat menginspirasi dan menambah wawasan UMKM kita di Banten untuk mengembangkan usahanya,” kata Agus.
Baca juga: Pemanfaatan teknologi dorong UKM Banten perkuat usaha
Baca juga: Pameran produk UMKM meriahkan peresmian Banten International Stadium
Pewarta: Mulyana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023