"Pada era globalisasi ini, TIK sudah menjadi kebutuhan mendasar setiap orang dalam mendukung aktivitas sehari-hari, serta dapat menunjang akses pasar," kata Teuku Riefky Harsya, di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan Teuku Riefky Harsya saat mengisi Webinar Bakti tentang pemanfaatan TIK sebagai kesiapan masyarakat menuju digitalisasi 5.0 yang diselenggarakan Kemkominfo RI.
Riefky menyampaikan, perkembangan masyarakat telah dipengaruhi beberapa faktor yang menjadi inti kebudayaan, salah satunya adalah pemanfaatan teknologi dalam menunjang akses pasar, modal, dan aktivitas ekonomi lainnya.
"Tentu hal ini memerlukan pengelolaan SDM yang optimal guna meningkatkan pemahaman masyarakat di bidang TIK, dengan tujuan mempermudah pelaksanaan pekerjaan di masa depan," ujarnya.
Masyarakat di era 5.0 ini, katanya telah memiliki tujuan utama yakni menciptakan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Era 5.0 ini, katanya juga merupakan bentuk dari kecerdasan sosial yang secara kuat dan dapat mengintegrasikan ruang fisik dan siber.
Dengan demikian, era 5.0 tersebut dapat dipahami sebagai salah satu bentuk kehidupan masyarakat yang menggabungkan data melalui teknologi informasi untuk mendorong peningkatan kecerdasan sumber daya manusia. Terutama pemanfaatan berbagai peluang.
"Perubahan era dan teknologi yang semakin cepat ini, maka dibutuhkan tata kelola sumber daya manusia yang komprehensif, meliputi pembangunan sektor unggulan dan pembangunan SDM sektor kewilayahan," kata anggota DPR asal Aceh itu.
Menurut Riefky, implementasi peningkatan kapasitas SDM penting sebagai bagian dalam mendukung kelancaran pembangunan nasional, karena tanpa itu maka setiap target yang telah ditetapkan akan sulit tercapai.
"Karenanya, kami di Komisi I terus mendorong Kemkominfo untuk fokus mengembangkan program peningkatan pemahaman dan wawasan anak bangsa, khususnya terkait peningkatan skill dan kemampuan digital, supaya target pembangunan terwujud," katanya.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023