• Beranda
  • Berita
  • Dolar stabil karena pedagang menunggu data pekerjaan AS

Dolar stabil karena pedagang menunggu data pekerjaan AS

9 Maret 2023 05:40 WIB
Dolar stabil karena pedagang menunggu data pekerjaan AS
Ilustrasi - Emas batangan pada uang kertas 100 dolar AS. ANTARA/Shutterstock/pri.

Pasar sekarang hanya bersiap untuk data penggajian pada Jumat (10/3/2023) dan inflasi minggu depan

Dolar relatif stabil pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tetapi turun dari tertinggi tiga bulan yang dicapai sebelumnya setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell tidak memberikan kejutan besar pada hari kedua kesaksiannya di depan Kongres dan investor menunggu data pekerjaan AS.

Powell menegaskan kembali pesannya tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat, tetapi menekankan bahwa perdebatan masih berlangsung, dengan keputusan bergantung pada data yang akan dikeluarkan sebelum pertemuan kebijakan bank sentral AS dalam dua minggu.

"Tidak banyak dari Powell yang mengubah lintasan yang lebih kuat untuk dolar," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.

"Pasar sekarang hanya bersiap untuk data penggajian pada Jumat (10/3/2023) dan inflasi minggu depan untuk melihat apakah Fed berada di jalur yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin akhir bulan ini".

Dolar melonjak pada Selasa (7/3/2023) setelah Powell mengatakan bahwa Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan terhadap data yang kuat dan siap untuk bergerak dalam langkah yang lebih besar jika "totalitas" informasi yang masuk menyarankan tindakan lebih keras diperlukan buat mengendalikan inflasi.

Baca juga: Dolar naik ke puncak 3-bulan di awal sesi Asia dipicu komentar Powell

Itu mendorong para pedagang untuk mengubah ekspektasi suku bunga mereka. Pedagang berjangka dana Fed sekarang melihat kemungkinan 70 persen untuk kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Fed 21-22 Maret, naik dari sekitar 22 persen sebelum Powell berbicara pada Selasa (7/3/2023). Angka tersebut sekarang diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,69 persen pada September.

Investor fokus pada data pekerjaan Februari yang akan dirilis pada Jumat (10/3/2023) untuk konfirmasi bahwa pertumbuhan pekerjaan yang kuat terus mendukung kenaikan suku bunga yang lebih besar. Dolar melonjak sejak data pada 3 Februari menunjukkan bahwa pemberi kerja menambahkan 517.000 pekerjaan pada Januari.

Para ekonom memproyeksikan perolehan pekerjaan 203.000, sementara upah diperkirakan naik 0,3 persen untuk bulan ini dan 4,8 persen secara tahunan.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu (8/3/2023) menunjukkan bahwa pekerjaan swasta meningkat 242.000 pekerjaan bulan lalu. Data lain menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS turun kurang dari yang diharapkan pada Januari dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi.

Data inflasi harga konsumen pada Selasa (14/3/2023) juga akan menjadi kunci apakah Fed akan mempercepat kembali laju kenaikan suku bunganya. Diperkirakan akan menunjukkan bahwa harga-harga naik 0,4 persen pada Februari.

Indeks dolar terakhir tidak berubah terhadap sekeranjang mata uang di 105,63, setelah sebelumnya mencapai 105,88, tertinggi sejak 1 Desember. Indeks naik dari level terendah sembilan bulan di 100,80 pada 1 Februari tetapi tetap jauh di bawah tertinggi 20-tahun 114,78 yang dicapai pada 28 September.

"Dolar memiliki aksi jual besar selama empat bulan dan saya pikir sejauh ini masih terlihat korektif, jadi saya tidak berpikir bahwa kita akan kembali dan menguji ulang tertinggi dolar September dan Oktober," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York.

Euro sedikit berubah pada 1,0547 dolar. Euro jatuh ke 1,0524 dolar sebelumnya dan diperdagangkan tepat di atas terendah tahun ini di 1,04820 dolar yang dicapai pada 6 Januari.

Dolar naik 0,09 persen menjadi 137,28 yen, setelah sebelumnya mencapai 137,90, tertinggi sejak 15 Desember. Sterling naik 0,09 persen menjadi 1,1840 dolar, setelah sebelumnya jatuh ke 1,1805 dolar, terendah sejak 21 November. Aussie naik 0,07 persen pada 0,6588 dolar, setelah mencapai 0,6568 dolar sebelumnya, terendah sejak 10 November.

Dolar Kanada jatuh setelah bank sentralnya mempertahankan suku bunga acuan di 4,50 persen, seperti yang diharapkan, menjadi bank sentral besar pertama yang menangguhkan kampanye pengetatan moneternya dalam menghadapi inflasi tinggi. Greenback naik 0,34 persen terhadap mata uang Kanada di 1,3799 dolar AS per dolar Kanada.

Baca juga: Dolar melonjak setelah Powell isyaratkan suku bunga yang lebih tinggi

Baca juga: Dolar bergerak di kisaran ketat jelang kesaksian Powell, Aussie jatuh

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023