Kita perlu menyesuaikan kembali rata-rata pertumbuhan ekonomi dari 5 menjadi 6 persen per tahun sampai 2045
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) sekaligus Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan perekonomian Indonesia perlu tumbuh rata-rata 6 persen per tahun agar Indonesia bisa menjadi negara maju di 2045.
“Kita perlu menyesuaikan kembali rata-rata pertumbuhan ekonomi dari 5 menjadi 6 persen per tahun sampai 2045,” kata Bambang dalam PwC Indonesia Economic Update yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Meskipun hanya bertambah 1 persen dari rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir yang sebesar 5 persen, Indonesia perlu membuat kebijakan-kebijakan terobosan untuk mencapai target agar rata-rata pendapatan masyarakat per tahun mencapai 13 ribu dolar AS.
Pertumbuhan ekonomi yang mendekati 7 persen dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan kontribusi sektor manufaktur di dalam negeri.
“Jika kalian mengingat, pertumbuhan ekonomi kita pernah hampir mencapai 7 persen secara tahunan, yang hanya terjadi ketika sektor manufaktur kita mendominasi perekonomian di tahun 1990-an,” katanya.
Kontribusi sektor manufaktur, misalnya melalui ekspor, perlu ditingkatkan agar dapat melampaui capaian pada 2020 yang masih di bawah 10 persen.
Untuk itu, menurutnya, perekonomian Indonesia perlu meninggalkan ketergantungan terhadap komoditas Sumber Daya Alam (SDA) dan mulai mengolah komoditas tersebut agar dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
“Itulah mengapa pemerintah mulai memberikan tanda untuk membatasi ekspor komoditas mineral mentah dan memerintahkan untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri,” katanya.
Investasi dalam negeri maupun investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) perlu terus ditingkatkan. “Tentu kita perlu menarik FDI yang akan menciptakan nilai tambah dan transfer teknologi ke Indonesia,” ucapnya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023