• Beranda
  • Berita
  • HIMKI targetkan transaksi 250 juta dolar AS pada pameran IFEX

HIMKI targetkan transaksi 250 juta dolar AS pada pameran IFEX

9 Maret 2023 18:04 WIB
HIMKI targetkan transaksi 250 juta dolar AS pada pameran IFEX
Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur (kiri) dalam konferensi pers pameran Indonesia International Furniture Expo IFEX di Jakarta, Kamis (9/3/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan total transaksi perdagangan mencapai 250 juta dolar AS pada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di Jakarta, pada 9 - 12 Maret 2023.

"Transaksi on the spot kita targetkan 250 juta dolar AS, tetapi target perdagangan setelah pameran ini lebih dari jumlah tersebut," kata Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur dalam konferensi pers IFEX di Jakarta, Kamis.

Abdul menyampaikan, selain perdagangan langsung dalam acara pameran IFEX, biasanya ada transaksi lanjutan antara produsen dengan para pembeli.

Hal tersebut terjadi lantaran pembeli kembali memesan produk dengan jumlah yang lebih banyak, atau yang sebelumnya masih ragu kemudian akhirnya memutuskan untuk membeli produk mebel dan kerajinan.

Ia menyebut, nilai transaksi setelah pameran IFEX diperkirakan mencapai 750 juta dolar AS, sehingga total transaksinya sebanyak 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun.

"Setelah pameran kita follow up, targetnya 750 juta dolar AS. Ini kontribusi yang cukup besar dalam perdagangan," ujarnya.
Suasana pameran IFEX 2023 di Jakarta, Kamis (9/3/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

Lebih lanjut Abdul menyampaikan bahwa capaian ekspor tahun 2022 yang lalu mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Pada akhir tahun 2024 mendatang, pihaknya menargetkan dapat melakukan transaksi ekspor mencapai 5 miliar dolar AS.

Ia mengaku tetap optimistis bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan meskipun kondisi saat ini kurang menguntungkan.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi di pasar utama yaitu Amerika Serikat dan Eropa, HIMKI juga terus menjajaki pasar-pasar baru seperti India, Timur Tengah dan lain-lain.

"Karena Amerika dan Eropa ini terdampak dari kondisi geopolitik, khususnya perang. Oleh karena itu yang strategis saat ini ekspor ke India dan Timur Tengah," katanya.

Ia menambahkan, penguasaan desain dan teknologi produksi sangat membantu pertumbuhan target ekspor industri padat karya ini.

Beberapa negara besar seperti Italia dan beberapa negara eksportir besar furnitur tingkat dunia memprioritaskan kedua hal tersebut.



Baca juga: BRIN kembangkan bambu komposit untuk furnitur dan komponen bangunan

Baca juga: KJRI Chicago beri penghargaan bagi importir furnitur Indonesia di AS

Baca juga: Kemenperin optimistis pemulihan belanja dukung penjualan furnitur

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023