Pernyataan Menhan Nad itu mengacu pada armada yang terdiri atas 11 jet tempur yang diistirahatkan sejak musim panas lalu karena tidak semuanya dalam kondisi siap beroperasi.
"Saya kira inilah saatnya untuk mengambil keputusan," kata Nad melalui akun Facebook miliknya.
"Warga Ukraina sedang sekarat. Kita bisa membantu mereka. Tidak ada ruang bagi Slovakia untuk berpolitik," katanya.
Menurut Nad, ia sudah berbicara dengan menteri pertahanan Polandia pada pertemuan Uni Eropa pada Rabu dan Warsawa setuju untuk ikut bergabung mengirim MiG-29 ke Ukraina.
Negara-negara Barat sudah memasok senjata ke Ukraina, tapi sejauh ini enggan untuk mengirimkan jet tempur. Polandia menyatakan setuju untuk mengirim pesawat tempur bersama negara koalisi.
Pada Kamis, Kepala Kantor Presiden Pawel Szrot kepada Radio Puls mengatakan jumlah pesawat yang akan dikirim tersebut kurang dari 14 tank Leopard 2 buatan Jerman yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina.
"Jumlahnya tentu tidak sama dengan jumlah Leopard yang dikirim. Kami tentu akan mengirim lebih banyak melalui koalisi internasional," katanya.
Negara-negara anggota NATO yang berasal dari timur Eropa, seperti Polandia dan Slovakia, merupakan pendukung setia Ukraina sejak invasi Rusia tahun lalu.
Komitmen Warsawa kepada tetangganya itu menjadi penting dalam membujuk sekutu di Eropa agar mengirimkan senjata berat ke Ukraina, termasuk tank, meski hal tersebut ditentang negara lain, termasuk Jerman.
Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger bulan lalu menegaskan bahwa negaranya siap memulai pembicaraan soal pengiriman pesawat tempur setelah Kiev secara resmi mengajukan permintaan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Wagner Group rebut Bakhmut timur setelah serangan rudal Rusia
Baca juga: China beri bantuan keuangan untuk program keamanan nuklir Ukraina
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023