LaNyalla melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, langsung menemui Khofifah untuk menyampaikan permintaan tersebut dengan membawa berkas aspirasi dari forum guru honorer yang tergabung dalam kelompok Guru Lulus Passing Grade (GLPG) Swasta Jawa Timur.
"Saya serahkan berkas aspirasi dari forum guru honorer yang tergabung dalam GLPG Swasta Jawa Timur. Kiranya aspirasi mereka dapat diperjuangkan. Mereka adalah tenaga pendidik yang harus kita perhatikan dengan saksama nasibnya," kata LaNyalla kepada Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat pagi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pada hari Selasa, 7 Maret 2023, perwakilan GLPG Swasta Jawa Timur datang menemuinya. Mereka membeberkan nasib 6.138 orang guru lulus PG pada tahun 2021 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang tidak diajukan dalam formasi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) oleh Pemerintah Provinsi Jatim.
Oleh karena itu, LaNyalla berjanji untuk memperjuangkan aspirasi guru-guru tersebut.
"Dari informasi mereka, Jawa Timur tidak mengusulkan formasi guru ini, sebagaimana provinsi-provinsi lain. Saya berjanji untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Hari ini saya tunaikan janji saya dengan meneruskan aspirasi ini kepada Ibu Gubernur untuk dapat diperjuangkan dan dicarikan solusinya," ujar LaNyalla.
Menurut dia, profesi guru sudah sepatutnya harus diberi prioritas untuk diangkat sebagai PPPK. Hal itu bukan soal menghargai pengabdian, melainkan janji pemerintah yang ingin memprioritaskan tenaga kependidikan.
Selanjutnya, Khofifah yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menerima berkas aspirasi yang diberikan LaNyalla itu dan mengatakan akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.
"Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Ketua DPD RI yang sudah meneruskan aspirasi dari guru honorer. Berkas aspirasi ini saya terima dan akan segera saya tindak lanjuti," kata Khofifah.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023