"Empat hotspot tersebut terdeteksi di Kabupaten Siak sebanyak dua titik serta Rokan Hilir dan Kota Dumai masing-masing terdeteksi satu titik," kata Mia Vadhila di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan dua titik panas di Siak ini terdeteksi satelit SNPP dan NOAA20 di Kecamatan Bunga Raya, sedangkan satu titik di Dumai terdeteksi oleh satelit NOAA20 di Kecamatan Sungai Sembilan. Selanjutnya, satu titik di Rohil terdeteksi SNPP di Kecamatan Tanah Putih.
Baca juga: BPBD Riau pantau 4 titik panas di 3 daerah
"Keempat hotspot ini berada di level confidence 30-79 persen atau kategori sedang," katanya.
Sedangkan untuk jarak pandang terpantau normal dengan visibility enam km hingga 10 km. Di Pekanbaru 10 km, Rengat delapan km, Dumai 10 km, Pelalawan 10 km, dan Tambang enam km.
"Jarak pandang di Tambang, Kampar sejauh enam km dan hujan ringan," katanya.
Sementara itu, di Pulau Sumatera secara keseluruhan terdeteksi 31 hotspot, yakni Jambi sembilan titik, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing tujuh titik, Aceh dua titik, serta Sumatera Barat dan Bangka Belitung masing-masing satu titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya belum menerima laporan terbaru tentang adanya kebakaran lahan maupun hutan.
"Sampai sore ini belum ada laporan titik api maupun kebakaran. Nanti malam jika ada perkembangan akan kami informasikan," kata Edy.
Baca juga: Jumlah titik panas indikasi karhutla meningkat drastis di Riau
Baca juga: Jumlah titik panas indikasi karhutla di Riau melonjak jadi 78
Ia menambahkan saat ini sudah ada lima daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Meranti, Siak, dan Rokan Hulu.
Sedangkan tujuh daerah yang belum menetapkan status siaga darurat karhutla adalah Kabupaten Pelalawan, Kuansing, Rokan Hilir, Kampar, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.
"Kami mendorong agar kabupaten/kota yang belum, untuk dapat menetapkan status siaga darurat karhutla," kat Edy.
Pewarta: Frislidia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023