Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini sedang mempersiapkan penyelenggaraan Program Pengabdian Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2023 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seiring ditandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Otorita IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan di Bandung, Jumat, berharap ITB bisa turut andil dalam keberadaan IKN. Menurutnya, IKN yang tiga per empat lahannya berupa kawasan hutan memerlukan banyak pengetahuan dan terobosan untuk mewujudkan liveble dan lovable city.
Terkait hal itu Rektor ITB Reini Wirahadikusumah bersama tim berkunjung ke IKN pada 8-10 Maret 2023.
Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dan KKN yang tengah dirancang ITB bersama Otorita IKN dan pemerintah lokal menyasar Kawasan IKN dan Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (KPIKN).
Sasaran kegiatan direncanakan berfokus pada tiga isu yakni pengembangan pariwisata lahan bekas tambang di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara berkolaborasi dengan antara lain dengan PERHAPI serta Satgas Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang (PLTBA).
Baca juga: Pengamat: Pembangunan IKN Nusantara peluang besar bagi BUMN
Kemudian pengembangan energi melalui teknologi pengolahan air bersih dan ketahanan pangan melalui pelatihan pengolahan sumber daya hayati di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dalam perjalanan menuju IKN bersama Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah dan tim mendapat kesempatan meninjau beberapa lokasi terkait pembangunan infrastruktur seperti konstruksi jembatan Pulau Balang sebagai pintu masuk IKN hingga ke Titik Nol IKN, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), hingga ke ground site Istana Presiden.
Dari hasil diskusi dan rencana penerapan program, ITB telah menyiapkan sejumlah alokasi anggaran bagi dosen dan mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan IKN.
Diperkirakan pada bulan Juni 2023 ITB sudah dapat menugaskan dosen dan mahasiswa melaksanakan Program Pengmas dan KKN di IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan di Bandung, Jumat, berharap ITB bisa turut andil dalam keberadaan IKN. Menurutnya, IKN yang tiga per empat lahannya berupa kawasan hutan memerlukan banyak pengetahuan dan terobosan untuk mewujudkan liveble dan lovable city.
Terkait hal itu Rektor ITB Reini Wirahadikusumah bersama tim berkunjung ke IKN pada 8-10 Maret 2023.
Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dan KKN yang tengah dirancang ITB bersama Otorita IKN dan pemerintah lokal menyasar Kawasan IKN dan Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (KPIKN).
Sasaran kegiatan direncanakan berfokus pada tiga isu yakni pengembangan pariwisata lahan bekas tambang di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara berkolaborasi dengan antara lain dengan PERHAPI serta Satgas Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang (PLTBA).
Baca juga: Pengamat: Pembangunan IKN Nusantara peluang besar bagi BUMN
Kemudian pengembangan energi melalui teknologi pengolahan air bersih dan ketahanan pangan melalui pelatihan pengolahan sumber daya hayati di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dalam perjalanan menuju IKN bersama Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah dan tim mendapat kesempatan meninjau beberapa lokasi terkait pembangunan infrastruktur seperti konstruksi jembatan Pulau Balang sebagai pintu masuk IKN hingga ke Titik Nol IKN, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), hingga ke ground site Istana Presiden.
Dari hasil diskusi dan rencana penerapan program, ITB telah menyiapkan sejumlah alokasi anggaran bagi dosen dan mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan IKN.
Diperkirakan pada bulan Juni 2023 ITB sudah dapat menugaskan dosen dan mahasiswa melaksanakan Program Pengmas dan KKN di IKN.
Baca juga: Akademisi UI sarankan IKN berstatus provinsi dipimpin gubernur
Baca juga: Akademisi : IKN momentum pengembangan acuan kota masa depan
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023