• Beranda
  • Berita
  • Berburu kunci menuju surga di Kuil Zenkoji Jepang

Berburu kunci menuju surga di Kuil Zenkoji Jepang

15 Maret 2023 10:44 WIB
Berburu kunci menuju surga di Kuil Zenkoji Jepang
Pengunjung memasuki aula utama Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano, Jepang, Jumat (17/2/2023). (ANTARA/Katriana)
Jepang memiliki banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, terutama saat musim libur. Tidak hanya wisata budaya dan alamnya yang diminati banyak wisatawan asing, tapi wisata rohani ke Jepang juga menjadi salah satu wisata populer.

Salah satu wisata rohani yang bisa dilakukan saat liburan ke Jepang adalah mengunjungi Kuil Zenkoji, yang merupakan salah satu kuil terpenting di Jepang. Terletak di Prefektur Nagano, Kuil Zenkoji memiliki sejarah sepanjang 1.400 tahun.

Kuil ini merupakan kuil yang menerima Patung Buddha pertama yang dibawa ke Jepang dari India, melalui Semenanjung Korea dan China.

Dibangun sejak 1.710 tahun yang lalu, Kuil Zenkoji sampai saat ini masih menjadi tempat yang populer untuk dikunjungi tidak hanya oleh umat beragama Buddha tetapi juga terbuka untuk wisatawan umum.
Pengunjung berdoa di depan aula utama Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano, Jepang, Jumat (17/2/2023). (ANTARA/Katriana)


"Siapapun bisa datang ke sini, lain agama, lain sekte tidak masalah," kata Pemandu Khusus Yokoyama saat ANTARA berkesempatan mengunjungi kuil tersebut selama program Japan-Indonesia Exchange for Young Journalists yang berlangsung pada 15-21 Februari 2023.

Kuil Zenkoji memiliki rata-rata 1.000 kunjungan per hari. Pada hari-hari besar, jumlah kunjungan ke tempat ini bisa mencapai lebih dari seribu per hari.

Aula utama

Dari sekian banyak bangunan di dalam kuil, terdapat aula utama yang telah beberapa kali dibangun ulang karena mengalami kebakaran.

Tidak ada yang tahu persis kapan aula utama itu dibangun karena banyak arsip hilang karena terbakar. Namun, aula utama yang berdiri saat ini dibangun sejak 310 tahun yang lalu.

Di dalam aula utama tersebut, terdapat banyak patung dewa setinggi dua meter. Aula tersebut merupakan tempat Patung Buddha pertama diletakkan.

Patung Buddha tersebut bernama Ikkosanzon-Amidanyorai, yang dibawa ke Jepang pada Tahun 552, tahun ketika agama Buddha diperkenalkan di Jepang.

Patung tersebut dibawa dari India melalui semenanjung Korea dan juga China. Patung tersebut merupakan patung Buddha tertua di Jepang.
Pengunjung melalui Gerbang Sanmon menuju aula utama Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano, Jepang, Jumat (17/2/2023). (ANTARA/Katriana)

Patung Buddha yang diletakkan di aula utama Kuil Zenkoji tidak bisa dilihat oleh siapapun, termasuk pendeta utama yang ada di dalam kuil tersebut. Hal itu lantaran patung tersebut dianggap sangat suci.

Saat pengunjung memasuki aula utama, mereka diimbau untuk mencopot sandal atau sepatu dan juga topi bagi mereka yang memakainya. Pengunjung juga dilarang untuk mengambil foto apapun selama berada di dalam ruangan aula utama.

Setelah memasuki ruang utama di aula utama, di sebelah kiri di dalam ruangan tersebut terdapat gorden bergambar naga. Jauh di bawah gorden tersebut terdapat ruangan tempat Patung Buddha pertama diletakkan.

Ruangan tersebut ditutup rapat dengan kunci. Siapapun pengunjung yang dapat menyentuh kunci tersebut selama perjalanan di bawah tanah, mereka dianggap akan bisa masuk ke dalam surga.

Tur menuju surga

Selain bisa menikmati pemandangan bangunan kuil yang berusia ribuan tahun, pengunjung di Kuil Zenkoji bisa juga mengikuti tur bawah tanah.

Selama tur, pengunjung akan melalui lorong gelap dengan sedikit cahaya sepanjang 45 meter. Saat mulai memasuki lorong gelap tersebut para pengunjung akan diimbau untuk memegang barang bawaan dengan tangan kiri, sementara tangan kanan bisa digunakan untuk memegangi dinding lorong yang gelap.

Jalur yang dilalui selama tur bawah tanah tersebut melalui bagian ruangan tempat Patung Buddha diletakkan. Ruangan tersebut ditutup rapat dengan sebuah kunci. Dan, siapapun yang bisa menyentuh kunci itu selama tur, mereka dianggap akan bisa masuk surga.

Selain melalui ruang tempat Patung Buddha diletakkan, pengunjung juga akan melalui sebuah cermin selama tur tersebut. Setelah melalui cermin tersebut, pengunjung yang beruntung konon akan bisa merasakan rasanya reinkarnasi.

"Mungkin ekspresi wajahnya akan berbeda dari sebelum memasuki lorong," kata Yokoyama.

Setelah melewati lorong gelap, pengunjung akan keluar lorong dan menemukan lagi sebuah cermin. Di cermin itu, pengunjung bisa membandingkan wajah sebelum dan setelah mengikuti tur bawah tanah.
Pengunjung memasuki Gerbang Sanmon menuju aula utama Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano, Jepang, Jumat (17/2/2023). (ANTARA/Katriana)

Yokoyama mengatakan tur bawah tanah yang resmi adalah untuk tur individu. Tur individu melalui lorong gelap di bawah tanah tersebut diumpamakan seperti seseorang yang masuk ke dalam tubuh Buddha.

Tur melalui lorong gelap adalah untuk meningkatkan kemampuan lima indera manusia. Tujuan lainnya adalah agar pengunjung bisa juga merasakan apa yang dirasakan para penyandang disabilitas.

"Saat kondisi gelap, di dalamnya susah dengar, lima indera itu bisa ditingkatkan. Pengunjung juga bisa merasakan apa yang dirasakan para penyandang disabilitas," kata Yokoyama.

Gerbang Sanmon

Sebelum memasuki aula utama Kuil Zenkoji, para pengunjung akan melewati gerbang sanmon. Gerbang itu berdiri pada 1750 dan di atas gerbang terdapat sebuah tulisan berlafal "Zenkoji". Di dalam tulisan itu terdapat bentuk seperti lima ekor merpati, yang dianggap sebagai lambang perdamaian.

Sementara angka lima adalah angka ganjil, yang dianggap sebagai angka keberuntungan bagi siapapun yang bisa menemukan bentuk tersebut di balik tulisan Zenkoji.
Pengunjung melihat-lihat di sepanjang jalan di sekitar Kuil Zenkoji di Prefektur Nagano, Jepang, Jumat (17/2/2023). (ANTARA/Katriana)

Setelah mengunjungi aula utama dan keluar melalui Gerbang Sanmon, pengunjung bisa berbelanja membeli oleh-oleh di sepanjang jalan di dalam kuil tersebut.

Terdapat banyak restoran yang menyediakan menu makanan vegetarian di dalam kuil tersebut. Selain itu, puluhan toko juga banyak berjajar menjajakan pernak-pernik dan makanan khas yang hanya ada di kuil itu.

Pewarta: Katriana
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023