Archipelagic and Island States (AIS) Forum bersama dengan Lazada Indonesia, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) serta dukungan dari Divers Clean Action (DCA) menggelar lomba seed funding.
Lomba bertajuk "Islands Hackathon: Discover Innovative Ideas on Plastic Waste for the Future of Thousand Islands" tersebut bertujuan untuk mengimplementasi solusi inovatif bank sampah di Kepulauan Seribu.
"Lomba ini didasari dari banyaknya timbunan sampah plastik sekali-pakai yang kian meningkat dan merusak lingkungan termasuk di daerah pesisir dan laut sekitar Kepulauan Seribu," kata Swietenia Puspa Lestari, Founder dari DCA dalam siaran pers pada Kamis.
Untuk itu, perlu solusi untuk membantu menyelesaikan permasalahan kompleks dari pengelolaan sampah kemasan plastik sekali pakai di kepulauan yang saat ini belum bisa didaur ulang dengan maksimal, kata dia menambahkan.
"Islands Hackathon" mengajak inovator serta perusahaan rintisan, startups, untuk dapat berkontribusi menyelesaikan masalah tersebut, kata Swietenia.
"Lazada berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam, termasuk dengan menjalankan berbagai inisiatif untuk membuat bisnis lebih ramah lingkungan," kata Budi Primawan, Vice President – Government Affairs, Lazada Indonesia.
Dia mengatakan Lazada mendorong penggunaan kemasan paket yang lebih ramah lingkungan, selain juga melakukan transformasi ke penggunaan energi terbarukan dalam operasi logistik.
"Karena itu kami mendukung penuh pelaksanaan program Islands Hackathon ini dan berharap nantinya akan tercipta solusi kreatif dan inovatif yang bisa mendukung kelestarian alam Indonesia, khususnya dalam manajemen sampah," kata Budi.
Baca juga: Luhut targetkan tiga TPST di Denpasar beroperasi penuh pada Juni 2023
Baca juga: Luhut targetkan tiga TPST di Denpasar beroperasi penuh pada Juni 2023
"Islands Hackathon" membuka kesempatan untuk startup-startup merumuskan model bisnis yang layak secara komersial yang dapat diterapkan di satu atau lebih Kepulauan Seribu.
Tujuan pilot project untuk mengimplementasikan inovasi yang dapat dialihkan, direplikasi, dan dapat diskala-besarkan yang berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)14 (Life Below Water) dan SDG 12 (Responsible Production and Consumption).
Panel juri akan memilih satu pemenang yang akan mendapatkan pendanaan awal sebesar Rp100 juta.
Pemenang juga berkesempatan mempresentasikan ide inovatifnya di depan kepala negara di AIS High-Level Meeting.
Startup juga mengikuti diskusi membahas potensi pengembangan program bersama masyarakat dan stakeholders lokal seperti logistik, transportasi, dan lainnya.Peserta mengunjungi tiga representasi pulau berpenduduk di Kepulauan Seribu, serta 1 pulau resort yakni Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Putri.
Para partisipan startup melaksanakan demo day di hadapan representatif dari kedutaan negara AIS, di mana Duta Besar Solomon Island, H.E. Salana Kalu, dan Suriname, H.E. Erick Rahmat Moertabat, menghadiri paparan singkat dari masing-masing startup mengenai ide awal sebagai solusi manajemen sampah.
Baca juga: Vokasi UI-Plasticpay dan BSI kerja sama pengelolaan sampah
Baca juga: Bappenas apresiasi pengelolaan sampah melalui TOSS di Ende
Baca juga: Program "Kudus Asik" BLDF kelola sampah organik diapresiasi pemerintah
Baca juga: Vokasi UI-Plasticpay dan BSI kerja sama pengelolaan sampah
Baca juga: Bappenas apresiasi pengelolaan sampah melalui TOSS di Ende
Baca juga: Program "Kudus Asik" BLDF kelola sampah organik diapresiasi pemerintah
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023