• Beranda
  • Berita
  • Indef: Sektor riil menahan dampak penutupan SVB ke ekonomi Indonesia

Indef: Sektor riil menahan dampak penutupan SVB ke ekonomi Indonesia

16 Maret 2023 17:46 WIB
Indef: Sektor riil menahan dampak penutupan SVB ke ekonomi Indonesia
Tangkapan layar - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus dalam Diskusi Publik Online, Kamis (16/3/2023). ANTARA/Sanya Dinda.

Jadi penting menjaga fundamental perekonomian, bagaimana menjaga sektor riil agar tetap bergeliat.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan pertumbuhan sektor riil dapat menahan dampak penutupan Silicon Valley Bank (SVB) dan potensi pelemahan kinerja start up bagi perekonomian Indonesia.

Beberapa perusahaan rintisan berbasis teknologi atau start up mulai melakukan lay off akhir 2022 sebagai dampak dari pelemahan kinerja karena aktivitas masyarakat yang kembali normal.

“Namun jumlah pekerja start up yang mengalami lay off tidak mendominasi jumlah total pekerja di Indonesia,” katanya dalam Diskusi Publik Online, Kamis.

Pemerintah pun perlu menjaga investasi di sektor riil agar terus bergeliat dan dapat menyerap tenaga kerja, sehingga secara agregat, jumlah pengangguran di Indonesia tetap menurun.

“Jadi penting menjaga fundamental perekonomian, bagaimana menjaga sektor riil agar tetap bergeliat dengan memperbanyak investasi di berbagai tempat,” katanya pula.

Adapun, berdasarkan perhitungan dengan metode Global Trade Analysis Project, ia menemukan bahwa penutupan SVB oleh Regulator Perbankan California secara tidak langsung mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,024 persen.

Bailout yang akan dilakukan Pemerintah AS untuk menolong perbankan yang kolaps seperti SVB pun dipandang sebagai hal yang wajar.

“Konsumen dan nasabah juga perlu diyakinkan agar tidak mengalami panik secara berlebihan. Pemerintah AS juga sebisa mungkin akan menghindari krisis karena telah belajar dari krisis di 2008,” katanya lagi.

Menurutnya, sentimen negatif dari penutupan SVB menjadi salah satu hal yang penting untuk diwaspadai karena dapat berdampak buruk terhadap perekonomian.

“Negara mana pun di dunia perlu mengelola kebijakan agar pelaku pasar tidak mengambil tindakan-tindakan yang tidak diperlukan dan bisa terhindar dari dampak negatif, dan bahkan bisa mengambil peluang,” katanya pula.
Baca juga: Indef ingatkan penurunan kinerja usaha rintisan perlu diantisipasi
Baca juga: Indef sebut penutupan SVB hanya kurangi PDB Indonesia 0,024 persen

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023