• Beranda
  • Berita
  • Kremlin: Perintah penangkapan Putin oleh ICC tak ada artinya

Kremlin: Perintah penangkapan Putin oleh ICC tak ada artinya

18 Maret 2023 12:27 WIB
Kremlin: Perintah penangkapan Putin oleh ICC tak ada artinya
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar rapat terkait isu ekonomi via tautan video pada 18 April 2022. (ANTARA/Xinhua/Kremlin)

​​​​​​Kremlin pada Jumat mengatakan bahwa surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag tidak berarti apa-apa bagi Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perintah ICC tidak dapat diterima, tetapi dia juga menekankan bahwa Rusia, seperti banyak negara lain, tidak mengakui yurisdiksi ICC.

"Dengan demikian, setiap keputusan bagi Federasi Rusia yang dikeluarkan oleh pengadilan ini batal dari sudut pandang hukum," ujar Peskov.

Ketika ditanya apakah Putin saat ini takut bepergian ke negara-negara yang mengakui ICC karena negara-negara tersebut mungkin mencoba untuk menangkapnya, Peskov mengatakan kepada wartawan: "Saya tidak bisa menambahkan apa-apa mengenai hal ini. Hanya itu yang ingin kami katakan."

Selain Putin, komisaris Rusia untuk hak-hak anak Maria Lvova-Belova juga dituduh ICC atas kejahatan perang berupa deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina.

“Luar biasa sekali karena komunitas internasional mengapresiasi pekerjaan ini untuk membantu anak-anak di negara kami: bahwa kami tidak meninggalkan mereka di zona perang, kami membawa mereka keluar, menciptakan kondisi yang baik untuk mereka, menempatkan mereka di sekeliling orang-orang yang memberi kasih sayang, orang-orang yang peduli," kata Lvova-Belova menurut kantor berita Rusia RIA.

Rusia menandatangani Statuta Roma untuk Mahkamah Pidana Internasional pada 2000, tetapi tidak pernah meratifikasi keanggotaan mereka di ICC. Moskow akhirnya menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2016.

Pada saat itu, Rusia berada di bawah tekanan internasional atas perampasan dan aneksasi Krimea secara sepihak dari Ukraina pada 2014, serta operasi serangan udara di Suriah untuk mendukung perang Presiden Bashar al-Assad melawan para pemberontak.

Sumber: Reuters
Baca juga: ICC keluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin
Baca juga: Barat kian seriusi dugaan kejahatan perang di Suriah oleh Rusia

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023