"Api membakar hutan dan lahan sudah dua hari melanda Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Upaya pemadaman kebakaran lahan tidak mudah, karena lahan yang terbakar merupakan tanah gambut dan vegetasi terdiri dari akasia dan semak belukar," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol. Sunarto di Pekanbaru, Minggu.
Ia mengatakan angin kencang dan kondisi cuaca panas terik mengakibatkan kepulan asap makin pekat, namun itu tidak membuat semangat petugas surut dalam melakukan pemadaman. Kebakaran lahan terjadi sejak Sabtu (18/3).
Sampai Minggu (19/3) ini menjadi hari kedua upaya pemadaman, dan masih berlangsung. Tim melakukan pemadaman dengan cara manual, membawa mesin pompa penyemprot air ke lokasi. Selain itu petugas juga dibantu alat berat untuk membuat sekat supaya api tidak merembet hingga lebih luas lagi.
Tim gabungan, katanya, yang terlibat dalam pemadaman terdiri dari Polres Bengkalis dan Polsek Bantan 55 personel, Kodim 0303 Bengkalis dan Koramil Bengkalis 20 personel, BPBD Bengkalis 20 personel, Damkar Bengkalis 23 personel, dan MPB 50 orang," katanya.
"Dengan menempuh jalur darat, tim membawa 10 mesin pompa air air, 25 selang, 10 nozzle, dan 1 alat berat ekskavator. Lokasi kebakaran sulit dijangkau. Tidak ada akses jalan menuju ke sana sehingga petugas terpaksa membabat semak belukar dan tumbuhan lain demi membuat jalan masuk menuju lokasi Karhutla," katanya.
Tantangan petugas untuk memadamkan api juga ada angin kencang, cuaca panas terik, lahan berkontur gambut serta kayu akasia dan semak belukar yang mudah terbakar, sehingga petugas harus bekerja keras dalam melakukan pemadaman.
"Saat ini sebagian besar kawasan yang terbakar, sudah dapat dipadamkan. Luas area yang terbakar juga dapat diminimalisasi. Petugas akan berada di lokasi sampai pendinginan dan sekaligus memastikan api sudah benar-benar padam," demikian Sunarto.
Pewarta: Frislidia
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023