Layanan jejaring sosial Twitter telah mengkonfirmasi bahwa fitur langganan Twitter Blue kini telah tersedia di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Twitter Blue adalah langganan bulanan berbayar opsional yang menyematkan tanda centang biru pada akun profil pengguna. Dahulu, fitur ini hanya bisa didapat oleh orang tertentu, untuk memverivikasi keresmian akun milik figur publik, atau akun resmi suatu organisasi.
Kini, orang yang berlangganan dapat mendapat akses lebih awal ke fitur-fitur baru, misalnya Edit Tweet. Harga berlangganan berbeda-beda tiap negara, mulai dari 8 dolar AS (Rp120 ribu) per bulan atau 84 dolar AS (Rp1.267.224) per tahun.
Di Indonesia, berlangganan Twitter Blue per bulan dibandrol seharga Rp165 ribu per bulan dan Rp1.719.000 per tahun bagi pengguna iOS dan Android.
Baca juga: Meta bersiap membuat media sosial tandingan Twitter
Dengan membayar, pengguna akan mendapatkan tanda centang biru yang kini tidak lagi spesial, serta tweet yang diperpanjang hingga 4.000 karakter, dan masih banyak fitur lainnya.
Sementara itu, organisasi dapat mengejar tanda centang yang lebih berguna di samping nama mereka. Twitter telah mulai menerima penyematan untuk tanda centang abu-abu, memverifikasi akun pejabat dan organisasi pemerintah, belum lagi yang setara di lembaga multilateral.
Untuk mendapatkan tanda centang abu-abu, tentu kriterianya lebih ketat. Pemohon harus menggunakan ID pemerintah atau alamat email yang valid, dan harus menjelaskan posisi dan fungsinya. Sementara akun pelaku bisnis sudah dapat mengajukan tanda centang emas.
Peluncuran global mungkin penting untuk meningkatkan popularitas Blue. Dilaporkan Engadget pada Kamis, opsi berbayar dilaporkan hanya memiliki 180.000 pelanggan di AS pada pertengahan Januari lalu.
CEO Twitter, Elon Musk, dilaporkan ingin setengah dari pendapatan Twitter berasal dari langganan, dan itu membutuhkan jangkauan khalayak luas.
Baca juga: Twitter alami masalah tautan dan gambar
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023