"Kami tidak mau secara frontal yang menyebabkan bertambahnya korban. Oleh karena itu, kami tetap melakukan pendekatan secara persuasif bersama bupati dan tokoh masyarakat dalam upaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB," kata Yudo usai upacara Pemeriksaan Kesiapan Operasi (Riksiapops) dan Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Terkait kondisi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu, Yudo menambahkan berdasarkan laporan aparat kepolisian daerah setempat kondisinya masih dinyatakan aman.
Sebelumnya, Yudo menjelaskan keberadaan pasukan TNI di Papua untuk membantu Polri dalam melakukan operasi penegakan hukum. Dia menambahkan tidak ada penambahan pasukan karena kondisi saat ini pun sudah berjalan, baik yang organik maupun yang didatangkan dari luar Papua.
"Pasukan TNI itu, selain untuk pengamanan perbatasan darat dan laut, juga melaksanakan operasi mem-back up Polri untuk penegakan hukum," jelasnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR harap ada target pembebasan pilot Susi Air
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan keselamatan pilot Susi Air bernama Philip Mark Mahrtens itu menjadi prioritas utama dalam upaya pembebasan dari KKB.
"Senin malam (20/3), kami sudah rapat internal yang salah satunya membahas masalah itu," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua, Selasa.
Dengan mengutamakan keselamatan pilot Capt Philip tersebut sebagai prioritas, maka upaya pembebasan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Februari menyandera Philip Mark Mahrtens sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air tersebut.
Baca juga: Kapolda: KKB dan sandera berada antara Kabupaten Nduga-Lanny Jaya
Baca juga: BNPT tegaskan penyanderaan pilot Susi Air adalah aksi terorisme
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023