• Beranda
  • Berita
  • Menko PMK kawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulteng

Menko PMK kawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulteng

27 Maret 2023 21:55 WIB
Menko PMK kawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulteng
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya akan mengawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kami akan kawal penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulteng guna mendukung percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin malam.

Untuk mencapai target penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, kata dia, pemerintah daerah perlu mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan sanitasi, guna menunjang kualitas kesehatan masyarakat.

"Pemda juga perlu memetakan secara menyeluruh tentang kebutuhan sanitasi, air minum dan air bersih. Pemetaan ini akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait agar bisa dipercepat realisasinya," katanya.

Muhadjir menjelaskan, pemenuhan kebutuhan sanitasi sangat penting agar program penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem bisa dilaksanakan dengan baik.

"Kemenko PMK juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait guna memenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai. Terkait infrastruktur jalan, pemda juga bisa mengusulkan surat kepada Kementerian PUPR dan tembusannya ke Kemenko PMK. Nanti kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR," katanya.

Muhadjir juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah yang ada di Sulawesi Tengah, melalui kegiatan Roadshow Virtual Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Dalam kegiatan tersebut diketahui bahwa prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulteng masih cukup tinggi.

Berdasarkan data SSGI, prevalensi stunting di Sulteng tahun 2022 sebesar 28,2 persen, sementara pada tahun 2021 sebesar 29,7 persen. Sementara angka kemiskinan ekstrem di Sulteng berdasarkan data BPS 2022 sebesar 3,02 persen.

Muhadjir menambahkan, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting perlu terus dilakukan secara simultan karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.

Hal ini, kata Muhadjir, untuk mendukung target pemerintah menurunkan prevalensi stunting secara nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024 dan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.

T.W004

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023