• Beranda
  • Berita
  • RI akan sasar Thailand hingga India penuhi impor 2 juta ton beras

RI akan sasar Thailand hingga India penuhi impor 2 juta ton beras

27 Maret 2023 21:57 WIB
RI akan sasar Thailand hingga India penuhi impor 2 juta ton beras
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. (ANTARA/HO-Bapanas)

Kita itu mengutamakan penyerapan dalam negeri, tetapi apabila pemenuhan kebutuhan dari dalam negeri tidak bisa terpenuhi, negara harus ada di situ

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan 5 negara seperti Thailand dan India akan menjadi sasaran Indonesia untuk memenuhi penugasan impor 2 juta ton beras.

“Yang saya tahu itu ada India, Pakistan, ada Myanmar, Vietnam ada Thailand. 2 juta ton itu angka tidak mudah dipenuhi oleh suatu negara,” ujar Kepala Bapanas Arief saat Konferensi Rembug Pangan yang disaksikan secara daring, di Jakarta, Senin.

Arief menegaskan keputusan untuk impor beras sebanyak 2 juta ton merupakan keputusan yang sulit, namun terpaksa diambil agar stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog tetap aman.

Baca juga: Bapanas: Terpaksa impor beras 2 juta ton, serapan panen tak penuhi CBP

Saat ini stok CBP di gudang Bulog hanya 220 ribu ton. Sedangkan stok beras tersebut akan digunakan untuk bantuan sosial pangan yang akan didistribusikan kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat. Masing-masing penerima akan mendapat 10 kg selama 3 bulan, sehingga dibutuhkan sekitar 640 ribu ton beras. Sementara itu, Bulog baru mampu menyerap sekitar 50 ribu ton dari hasil panen raya akibat perebutan gabah dengan penggilingan padi dan konsumsi rumah tangga.

“Kita itu mengutamakan penyerapan dalam negeri, tetapi apabila pemenuhan kebutuhan dari dalam negeri tidak bisa terpenuhi, negara harus ada di situ. Jangan sampai stoknya tidak ada, mau mengadakan program tidak bisa, sementara masyarakat ini perlu,” katanya.

Selain stok CBP Bulog yang kurang, Arief juga menyebut fenomena el nino turut menjadi salah satu pertumbangan pemerintah untuk memutuskan kebijakan impor. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena el nino sebesar 50-60 persen akan terjadi pada semester 2 2023.

“Mudah-mudahan itu tidak terjadi, tetapi kalau itu terjadi, kita semua harus siap. Itu salah satu pertimbangan dari sekian banyak pertimbangan,” jelasnya.

Adapun merujuk salinan surat yang ditandatangani Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada 24 Maret, Bulog diminta untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023 dan pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya.

Kendati melaksanakan impor, Bulog tetap diminta untuk mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa panen raya pada Maret-Mei 2023.

Baca juga: Mendag buka opsi impor beras dari India jaga pemenuhan stok beras

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023