PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Selasa (28/3) pukul 04.12 WIB dengan kolom abu teramati setinggi kurang lebih 800 meter dari atas puncak.
Kemudian terjadi lagi pada pukul 07.43 WIB tinggi kolom letusan teramati ± 2.000 meter di atas puncak ± 2.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 58 detik.
Gunung api di bawah laut itu kembali erupsi lagi pada pukul 12.21 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2.500 meter di atas puncak ± 2.657 meter di atas permukaan laut, dengan durasi 2 menit 26 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Andi Suardi saat dihubungi dari Bandarlampung mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung tidak mendekati gunung ini dengan radius 5 kilometer," kata Andi pula.
Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau semburkan abu setinggi 2.000 meter
Baca juga: Hari ini, Gunung Anak Krakatau erupsi tiga kali
Baca juga: Tinggi asap kawah Gunung Anak Krakatau capai 500 meter
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023