Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah berupaya maksimal dalam program penurunan prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah setempat.
"Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sangat optimal dalam menangani dua agenda prioritas, yakni penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," kata Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam.
Muhadjir menjelaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Roadshow Virtual Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Baca juga: Tangani daerah miskin ekstrem, Sumsel bentuk tim khusus
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di wilayah Sumatera Selatan sebesar 18,6 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 6,2 persen jika dibanding tahun 2021 sebesar 24,8 persen.
"Penurunan prevalensi stunting di Sumatera Selatan cukup progresif, dan diharapkan upaya yang telah dilakukan terus dioptimalkan agar prevalensi stunting di wilayah setempat dapat terus menurun," katanya.
Muhadjir juga mengingatkan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting perlu terus dilakukan secara simultan, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Hal ini, kata Muhadjir, untuk mendukung target pemerintah menurunkan prevalensi stunting secara nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024 dan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra mengatakan upaya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah setempat dilakukan melalui beberapa pendekatan.
Baca juga: Sumsel targetkan angka kemiskinan sentuh satu digit
Baca juga: Sumsel desak kabupaten/kota akselerasi upaya penurunan stunting
"Mulai dari aksi konvergensi penurunan stunting hingga penerapan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, yakni gerakan yang mengajak masyarakat menjadi petani pemula dengan menanam sejumlah komoditas pangan di pekarangan rumah. Sejumlah bantuan, seperti bibit dan sarana tanam juga diberikan oleh Pemprov Sumatera Selatan," katanya.
Gerakan ini, kata dia, bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar menjadi produktif dalam kemandirian pangan.
Dia menambahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga terus mengoptimalkan program penanganan kemiskinan ekstrem melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023