"Peningkatan permintaan dari India ini menjadi salah satu penopang kenaikan harga CPO tahun depan," kata ekonom Godrej International Ltd., Dorab Mistry, dalam acara 8th Indonesia Palm Oil Conference and 2013 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Sementara China diperkirakan berada pada posisi kedua deretan negara pengimpor CPO dunia dengan volume impor sekitar 6,3 juta ton. Di samping itu, Pakistan juga akan menjadi pasar CPO besar yang lain.
Menurut proyeksi Mistry, pada tiga bulan pertama tahun depan harga CPO masih berfluktuasi dalam kisaran 2.300-2.600 Ringgit Malaysia per metrik ton.
Dia juga memperkirakan harga CPO akan cenderung turun pada semester kedua tahun depan seiring kenaikan produksi.
Mistry mengasumsikan hari-hari penuh keuntungan yang normal pada industri perkebunan sawit akan berakhir.
"Perkebunan akan membutuhkan manajemen yang baik, meningkatkan pendapatan, dan memerlukan ongkos kontrol," katanya.
Produksi CPO pada 2013 dari Januari hingga Agustus 2013 diperkirakan tidak akan terlalu tinggi karena dalam dua tahun terakhir terjadi siklus biologis yang lebih pendek.
(H016)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012