Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Rabu, bibit siklon tropis 96S yang berada di koordinat 13,3 Lintang Selatan dan 99,3 Bujur Timur memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1001 mb.
"Bibit siklon tropis 96S itu terpantau bergerak ke arah tenggara," katanya.
Ia mengemukakan bahwa bibit siklon 96S berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam ke depan.
Menurut dia, kehadiran bibit siklon tropis tersebut dalam 24 jam ke depan secara tidak langsung bisa berdampak pada kondisi cuaca di Indonesia, dapat menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di Provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Guswanto menyampaikan bahwa bibit siklon itu juga berpotensi menimbulkan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, dan perairan selatan Banten hingga Jawa Barat.
Selain itu, bibit siklon 96S dapat menimbulkan gelombang laut setinggi 2,5 sampai empat meter di Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Banten.
BMKG terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya siklon tropis yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Baca juga:
BMKG: Dua bibit siklon tropis pengaruhi cuaca timur dan barat Indonesia
Waspada cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis di Manggarai Barat NTT
BMKG: Dua bibit siklon tropis pengaruhi cuaca timur dan barat Indonesia
Waspada cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis di Manggarai Barat NTT
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023