Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, menyampaikan perjanjian tersebut sejalan dengan Sustainability Strategy yang ditetapkan perseroan, sebagai wujud komitmen terhadap implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), sekaligus bagian dari rangkaian Sustainability Framework.
Dia menjelaskan program SLL merupakan wujud keseriusan SIG dalam implementasi ESG yang merupakan upaya perseroan dalam menurunkan emisi karbon melalui standar operasi berkelanjutan yang berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta kuat dari sisi tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance).
Dia melanjutkan emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini terus mendorong reprofiling capital structure di lingkungan SIG Group, yang mendukung keberlanjutan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Semen Baturaja Daconi Khotob menyampaikan program SLL semakin memperkuat komitmen perseroan dalam keberlanjutan melalui implementasi prinsip ESG, serta memberikan landasan penting untuk melakukan aktivitas bisnis yang berwawasan lingkungan.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan visi Semen Baturaja untuk menjadi Green Cement-Based Building Material Company terdepan di Indonesia.
Dia menjelaskan kredit Sindikasi SLL akan memberikan manfaat bagi Semen Baturaja, di antaranya tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan conventional loan, term sheet yang lebih menarik, keleluasaan untuk melakukan pelunasan dipercepat, serta memperluas cakupan investor.
Sementara itu, Head of Corporate Banking 3 Division Bank BNI Dipo Nugroho berharap SIG dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam kegiatan bisnis yang dijalani.
“SLL merupakan program yang sangat positif dan BNI berkomitmen untuk mendukung kebijakan-kebijakan terkait sustainability. Ini menjadi milestone yang sangat penting bagi BNI dan kami sangat berharap kerja sama ini terus berjalan untuk menyukseskan bisnis SIG ke depannya," ujar Dipo Nugroho.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2022 lalu SIG bersama anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan dua belas perbankan sebagai kreditur.
Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi SLL tersebut, SIG akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SBI memperoleh kredit sebesar Rp2,74 triliun.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023