Mahasiswa Unair beri motivasi pasien HIV/AIDS

1 Desember 2012 05:49 WIB

Kami memperingati HAS yang jatuh pada setiap tanggal 1 Desember dengan memberi motivasi kepada mereka

Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga Surabaya mengunjungi Ruang Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD dr Soetomo, Surabaya dan melakukan olahraga bersama ODHA untuk memberi motivasi pasien HIV/AIDS (ODHA) pada Hari AIDS Se-Dunia (HAS).

"Kami memperingati HAS yang jatuh pada setiap tanggal 1 Desember dengan memberi motivasi kepada mereka melalui kunjungan ke pasien HIV/AIDS (ODHA) di Ruang UPIPI RSUD dr. Soetomo Surabaya (31/11) dan juga jalan sehat dan pertandingan futsal bersama ODHA di kampus A (1/12)," kata penanggung jawab aksi peduli BEM Nungki Karisma di Surabaya, Sabtu.

Selain BEM, sejumlah mahasiswa Fakultas Keperawatan Unair juga memperingati HAS dengan mengadakan aksi di jalan di seputar kampus C Unair dan persimpangan Jalan Dr Ir H Soekarno.

Menurut Nungki Karisma yang mahasiswi FKH Unair, kunjungan ke pasien HIV/AIDS itu untuk memotivasi mereka agar selalu mempunyai semangat dan tidak depresi lagi dalam menjalani hidup.

"Masyarakat harus tahu bahwa stigma negatif itu tidak benar, kami berharap agar masyarakat tidak semakin menjauhi mereka, karena itu kami mendekati mereka, kami membagikan sejumlah bingkisan berupa mug agar mereka merasa diperhatikan orang lain," ungkapnya.

Di Ruang Infeksi UPIPI dr. Soetomo Surabaya ada 15 ODHA yang sedang menjalani perawatan. "Baru saja kami diberitahu kalau ada dua orang yang meninggal minggu lalu," kata Nungki.

Dalam kunjungan itu, mahasiswa dari BEM Unair disambut oleh Endang Ciptorini, pendamping ODHA yang juga positif HIV. "Saya senang, teman mahasiswa mau ke sini menengok teman-teman (ODHA)," kata ibu berusia 46 tahun yang divonis HIV akibat menjadi WTS di Bitung.

Ibu yang sudah menjadi pendamping ODHA selama tujuh tahun itu menjelaskan OHIDA (orang yang hidup dengan ODHA) tidak usah takut dan menjauhi ODHA, sebab penularan HIV/AIDS tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.

"Penularan yang paling berisiko adalah melalui jarum suntik dan hubungan seksual tanpa pengaman. Buktinya, saya positif HIV, tapi saya bisa hidup hingga sekarang, bahkan segemuk ini. Saya bisa hidup karena dukungan keluarga, karena anak saya," katanya.

Nungki menambahkan jalan sehat bertajuk "Melangkah Bersama Mengubah Stigma" di Halaman Fakultas Kedokteran Kampus A Unair juga ditandai dengan aksi pembagian mawar kepada ODHA. "Jalan sehat dan futsal itu untuk kampanye tentang ODHA agar masyarakat tidak memberi stigma macam-macam," katanya.

(E011/M026)


Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012