Selalu kita minta misalnya kalau mau mudik tidak ada ruginya bisa cek ke puskesmas dulu, lakukan check up dulu, sehat tidak saya, hipertensi tidak saya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta pada seluruh keluarga di Indonesia untuk memperhatikan kondisi kesehatan setiap anak sebelum mengikuti kegiatan mudik 2023 mendatang.
“Sebenarnya kalau mudik itu kita lebih melihat misalnya kecelakaan atau kondisi kesehatan yang tidak fit. Ini di luar konteks COVID-19, tapi kita harus tetap menjaga kesehatan kita,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat ditemui ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menanggapi adanya prediksi 123 juta masyarakat akan mengikuti mudik 2023, Nadia mengingatkan bahwa kesehatan merupakan hal utama yang harus dijaga oleh setiap pihak.
Jika anak sedang tidak dalam kondisi yang tidak sehat misalnya demam, orang tua diharapkan tidak memaksakan anak-anak untuk mengikuti kegiatan mudik karena dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi kesehatan yang semakin menurun saat dalam perjalanan.
Sementara itu dari sisi pemudik, Nadia meminta agar tidak memaksakan diri membawa anak dan keluarga lainnya berkendara ketika mengalami rasa ngantuk yang berat.
Baca juga: Kemenkes: Silahkan berbuka dan mudik dengan sehat dan aman
Selain itu pemudik juga diimbau untuk tidak memaksakan diri meminum minuman penambah energi yang dianggap bisa mencegah rasa ngantuk maupun melepas rasa lelah. Diharapkan pemudik membawa bekal makanan sehat dan air putih untuk mengganjal perut, tentunya dengan makanan yang terjamin higienis dan kebersihannya.
“Minuman-minuman seperti itu berbahaya. Artinya sesuaikan dengan kondisi kita,” katanya.
Dalam kesempatan itu Nadia turut menyarankan kesehatan keluarga dapat lebih terpantau dan terjaga, jika setiap pihak mau memeriksakan dirinya ke puskesmas terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan mudik 2023.
Misalnya, memeriksakan diri apakah anak menderita penyakit tertentu atau orang tua terkena hipertensi. Dengan demikian setiap pihak dapat saling menjaga kesehatan dan tiba di kampung halaman dengan sehat dan aman.
“Selalu kita minta misalnya kalau mau mudik tidak ada ruginya bisa cek ke puskesmas dulu, lakukan check up dulu, sehat tidak saya, hipertensi tidak saya. Karena akan banyak juga (kejadian selama ini) tiba-tiba sedang mengemudi, karena dia tidak tahu kalau kena darah tinggi lalu kena stroke (di jalan),” kata Nadia.
Baca juga: Pergerakan masyarakat selama Lebaran 2023 diprediksi 123,8 juta orang
Baca juga: Langkah-langkah pemerintah demi kelancaran mudik Lebaran 2023
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023