Jakarta, (ANTARA News) - Bunga `Lidah Mertua` sejak satu tahun terakhir ini laris diserbu pembeli setelah khasiatnya diketahui mampu menyerap beragam unsur berbahaya di udara seperti timbal.
"Nama latinnya Sanseviera, tapi di Indonesia lebih dikenal dengan bunga/daun Lidah Mertua karena bentuknya panjang dan tajam yang diibaratkan kejudesan mertua. Bunga itu semakin diminati di dalam dan luar negeri," kata Dadang, penjual bunga yang lagi ikut pameran di Plaza ITC Mangga Dua, Jakarta, pada Jumat (26/5).
Menurut penjaga stan PD Dewi Sri Bonsai, Cipanas, Jawa Barat, itu, Lidah Mertua tersebut tidak hanya lagi laris di Indonesia, tapi di luar negeri seperti Jepang dan Cina.
"Kelarisan Lidah Mertua berkat ada publikasi hasil penelitian NASA (badan antariksa Amerika Serikat) di Negeri Paman Sam yang menunjukkan khasiat daun itu di berbagai media massa dalam dan luar negeri," katanya.
Selain dicari pembeli, kata dia, harga bunga yang dulu dikenal dengan tanaman kampung itu juga ikut terdongkrak," kata Dadang.
Penjual bunga lainnya, Jaja (40), menyebutkan, harga `Lidah Mertua` itu juga semakin mahal karena jenisnya juga terus bertambah mulai dari hasil tanaman Thailand, Costarica, dan Cina.
"Sedikitnya ada 40 jenis `Lidah Mertua`. Bentuknya dan coraknya macam-macam," katanya dengan menunjukkan berbagai jenis koleksi yang dimilikinya itu.
Dia menyebutkan, untuk produk impor, seperti jenis kristal, golden palm, silver, golden honey dan super bacina, harga jualnya di atas Rp40 ribu per pot, sedangkan untuk produk lokal masih bisa dijual dengan harga Rp5.000-Rp10.000 per pot.
"Lidah Mertua ini diduga masih bertahan diminati konsumen karena NASA masih terus melakukan penelitian tentang manfaat daun itu dalam menyerap senyawa kimia berbahaya yang menjadi ketakutan warga di berbagai dunia," ujar Jaja.
Majalah Trubus edisi Mei 2005, menyebutkan, hasil penelitian NASA menunjukkan setiap helai daun `Lidah Mertua` disinyalir bisa menyerap 0,938 ug per jam formaldehid yang diartikan bahwa untuk membebaskan polutan dari ruangan 75 meter persegi cukup memerlukan empat daun.(*)
Copyright © ANTARA 2006