Melalui pendekatan X-in-1, Nissan bertujuan untuk lebih meningkatkan daya saing kendaraan EV dan e-POWER. Nissan telah mengembangkan prototipe powertrain 3-in-1, yang memodulasi motor, inverter, dan peredam, yang direncanakan untuk digunakan pada kendaraan listrik.
Prototipe 5-in-1, yang juga memodulasi generator, direncanakan untuk digunakan pada kendaraan e-POWER, demikian mengutip pernyataan resmi Nissan Motor di laman resmi perusahaan, Sabtu.
Baca juga: Nissan naikkan target penjualan mobil listrik
Pendekatan X-in-1, yang mencakup 3-in-1, 5-in-1, dan varian lain yang memungkinkan, telah dikembangkan untuk memungkinkan komponen inti EV dan e-POWER diproduksi di jalur yang sama.
Pada tahun 2010, Nissan menjadi produsen mobil pertama yang memasarkan mobil listrik secara massal, Nissan LEAF.
Pada tahun 2016, Nissan meluncurkan powertrain elektrifikasi e-POWER, memanfaatkan teknologi EV-nya, yang memberikan kenyamanan berkendara yang sama seperti EV karena 100 persen penggerak motor.
Pendekatan X-in-1 untuk pengembangan powertrain listrik memberikan beberapa keuntungan, antara lain dengan membagi dan memodulasi komponen inti meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya powertrain sekitar 30 persen dari 2019.
Ukuran dan berat unit meningkatkan kinerja kendaraan dan meminimalkan kebisingan serta getaran. Kemudian, dengan mengadopsi motor yang baru dikembangkan penggunaan elemen berbobot berat hingga 1 persen atau kurang dari berat magnet.
Di bawah visi jangka panjangnya, Nissan Ambition 2030, produsen otomotif Jepang ini bertujuan untuk memperkuat jajaran produknya dengan 27 model elektrifikasi baru, termasuk 19 EV, pada tahun fiskal 2030.
Baca juga: Nissan luncurkan New Terra VL 2.5 4x4 di GJAW 2023
Baca juga: Upaya Nissan menekan harga kendaraan energi baru lebih murah
Baca juga: Gaya hidup sehat di masa endemi hingga "recall" Nissan di Indonesia
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023