• Beranda
  • Berita
  • Mayoritas warga Paris tolak penggunaan skuter listrik di jalanan

Mayoritas warga Paris tolak penggunaan skuter listrik di jalanan

3 April 2023 11:00 WIB
Mayoritas warga Paris tolak penggunaan skuter listrik di jalanan
Arsip Foto - Skuter listrik Lime-S dari layanan berbagi sepeda yang berbasis di California, Lime, diparkir untuk disewa di Paris, Prancis, Sabtu (6/6/2020). ANTARA/REUTERS/Charles Platiau/as/am.
Mayoritas warga Paris memilih untuk melarang penggunaan skuter listrik di jalan-jalan ibu kota Prancis itu, menurut referendum tidak mengikat pada Minggu.

Pemerintah kota menyatakan akan mengikuti hasil referendum tersebut, yang memicu antrean panjang di tempat-tempat pemungutan suara.​

Dari hasil referendum di 20 distrik, mereka yang menolak skuter meraih suara antara 85,77 persen dan 91,77 persen, menurut situs web pemkot Paris.

"Saya lebih memilih untuk menolak, karena di Paris, (skuter) bikin kacau," kata Ibrahim Beutchoutak (47), seorang karyawan kereta api.

"Tata kelolanya, bahaya yang ditimbulkannya di Paris, polusi visualnya, tidak baik," katanya pada Reuters TV.

Kota-kota di seluruh dunia memperketat peraturan tentang skuter listrik, membatasi jumlah operator, serta membatasi kecepatan dan tempat kendaraan itu diparkir.

Pada 2021, 24 orang tewas dalam kecelakaan skuter di Prancis, satu di antaranya di Paris.

Tahun lalu, Paris mencatat 459 kecelakaan yang melibatkan skuter listrik dan kendaraan sejenis, tiga di antaranya adalah kecelakaan fatal.

"Dalam pekerjaan saya, kami melihat banyak kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh skuter, jadi kami betul-betul melihat dampak negatifnya," kata dokter umum Audrey Cordier (38) kepada Reuters usai memberikan suara menentang skuter dalam referendum itu.

Skuter listrik telah digunakan warga Paris melalui aplikasi ponsel pintar sejak 2018.

Namun, karena penyebarannya yang masif dan memicu banyak keluhan, pemerintah kota akhirnya memangkas jumlah operator skuter menjadi tiga.

Pemkot memberi kontrak tiga tahun dengan sejumlah persyaratan, termasuk kecepatan maksimal 20 km per jam dan penentuan tempat parkir. Kontrak saat ini akan berakhir pada September.

Para operator juga memberlakukan persyaratan tambahan, seperti usia minimal pengguna (18 tahun), penumpang hanya seorang, dan plat nomor sebagai identitas.

Pada hari referendum, operator-operator skuter seperti Tier dan Lime mengirimkan kode kupon gratis kepada pengguna agar mereka bersedia memilih agar Paris mengizinkan penggunaan skuter.

Beberapa pemilih mengatakan lebih baik aturannya diperketat daripada melarang skuter.

"Saya tidak ingin para pengendara skuter berbuat seenaknya di trotoar, tetapi melarang mereka bukanlah prioritas," kata Pierre Waeckerle (35).

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang akan izinkan pengendara skuter listrik tanpa lisensi mulai Juli
Baca juga: Ruang pamer skuter listrik di India terbakar, delapan tewas

Pewarta: Mecca Yumna
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023