"Pemeriksaan semua sudah dijalankan dengan baik dan saya juga tidak mendapatkan perlakuan khusus, tetap diperiksa di tempat yang memang seharusnya," kata Ira di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.
Sejak hari pertama kejadian, pihaknya sudah memproses hal tersebut kepada Kepolisian. Namun lantaran masih di Makassar ia tidak bisa langsung menemui pihak keluarga korban.
Terlebih pada saat kejadian, anaknya langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan kakak pelaku juga berada di rumah sakit sampai pemakaman korban.
"Korban SB itu juga, hubungan kami baik, tidak ada apa-apa sampai sekarang pun kami masih ngurusin mereka, kalau memang pun ingin bukti apapun kita siap kok," katanya.
Baca juga: Kasat Lantas benarkan sopir Mercy tabrak pelajar adalah anak polisi
Ira menambahkan, pihaknya memilih diam lantaran masih mengumpulkan bukti dan meminta kuasa hukum serta tim penyidik untuk mendampingi sehingga ditegaskan bahwa memang memiliki itikad baik.
Dia juga menerangkan pemberian uang belasungkawa yang diberikan bukan merupakan uang damai yang dianggap oleh keluarga korban.
Selain itu, dia juga menyebutkan ketidakhadiran sang suami lantaran hal ini tidak ada kaitannya dalam kasus kecelakaan lalulintas ini.
"Saya menjaga psikis saya yang seharusnya tes universitas dan ditekankan lagi mobil Mercedes Benz itu merupakan dagangan jual mobil bekas anak saya," katanya.
Baca juga: Pelajar tertabrak anak petinggi Polri karena terobos lampu merah
Kuasa hukum keluarga MM, Olop Turnip menambahkan, pihak korban MS meminta dana untuk membangun masjid seharga mobil yang dipakai untuk menabrak.
"Kita bilang itu kurang relevan karena kejadian ini pun bukan yang kami mau. Ini kecelakaan yang dimana kejadiannya adalah proses pelanggaran lampu merah dari pihak motor," kata Olop.
Olop menambahkan, kliennya sama sekali tidak ada niat untuk kabur melainkan ingin meminggirkan mobilnya guna menghindari kemacetan dan MM langsung menyetop taksi agar bisa membawa korban ke RSUD Pasar Minggu.
"Klien saya itu habis nangis mata sembab malah dituduh mabuk dan katanya sudah tidak ada di Polres padahal masih proses penyelidikan. Polisi pun belum menentukan siapa tersangkanya," katanya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023