Hal tersebut untuk mendukung harga minyak beserta produk-produknya, katanya.
Russia adalah satu dari beberapa negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC+ yang mengumumkan penurunan produksi minyak.
Secara total, ada penurunan sebesar 1.16 juta bpd dalam produksi negara-negara OPEC+. Langkah mengejutkan tersebut, yang diambil pada Minggu waktu setempat, disebut sebagai langkah yang 'tidak bijak' oleh Amerika Serikat.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memberikan responnya atas komentar dari Amerika Serikat kepada para reporter.
"Dalam hal ini, (pemotongan produksi) menjadi kepentingan dalam hal energi global agar bisa menjaga harga global atas minyak dan produk-produk minyak agar berada di titik yang wajar. Inilah yang perlu difokuskan. Mau negara lain puas atau tidak puas, itu urusan mereka."
Peskov mengatakan bahwa menjaga harga di titik tertentu sangat penting, karena sektor tersebut dijejali dengan berbagai investasi, dan juga karena di masa mendatang, tidak mungkin bisa untuk memenuhi kebutuhan negara-negara lain dari sumber-sumber terbarukan.
Ketika ditanya apakah Rusia mengkoordinasikan kebijakannya dengan negara anggota OPEC+ yang lain, dia menjawab, "Rusia konsisten melakukan kontak dengan sejumlah negara OPEC+.
"Ini normal, tapi selebihnya tidak ada. Dalam hal ini, negara-negara ini punya batasnya sendiri, dan kepentingannya sendiri dalam menstabilkan pasar," tambahnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Minyak stabil di awal Asia, penurunan stok AS diimbangi pasokan Rusia
Baca juga: Rusia berhasil alihkan ekspor minyak dari Eropa ke negara bersahabat
Pewarta: Mecca Yumna
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023