Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo Rikwan Sugihartono mengatakan bahwa pembelian tiket kapal motor penyeberangan (KMP) di Pelabuhan Jangkar tidak lama lagi akan menggunakan aplikasi e-ticketing karena selama ini masih manual.
"Kami sudah melakukan upaya untuk mengurai antrean pembelian tiket kapal feri di Pelabuhan Jangkar. Kami sudah siapkan e-ticketing, sehingga saat arus mudik, para calon penumpang kapal feri tidak berdesakan saat antre di loket," kata Rikwan di Situbondo, Senin.
Dia menjelaskan bahwa pemesanan atau pembelian tiket secara daring (dalam jaringan) ini sudah direncanakan sejak lama dan baru terealisasi.
Melalui pemesanan tiket secara online ini, lanjut Rikwan, diharapkan tidak ada lagi antrean panjang, dan juga termasuk tidak ada praktik percaloan tiket kapal feri.
"E-ticketing selain efektif dan efisien, tiket secara daring ini bisa menghindari praktik percaloan di pelabuhan penyeberangan Jangkar," kata dia.
Sebelumnya, pelayanan pembelian tiket kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, dikeluhkan calon penumpang. Loket yang sempit tidak mampu menampung calon penumpang, sehingga harus berdesakan.
Arif, seorang calon penumpang tujuan Pulau Sapudi, menyatakan loket pembelian tiket di Pelabuhan Jangkar tidak representatif dan perlu mendapat perhatian mengingat, calon penumpang yang hendak membeli tiket harus berebut dan berdesakan.
"Tempatnya sempit, sementara yang antre banyak. Setidaknya ada tempat duduk untuk mengantre atau diberikan nomor antrean biar tidak berdesakan. Ini ada yang main serobot kalau tidak diatur," katanya.
Arif menambahkan, menjelang arus mudik Lebaran, antrean panjang pasti akan terjadi dan ratusan calon penumpang berjubel mengantre tiket.
"Petugas di Pelabuhan Jangkar mestinya memberlakukan nomor antrean atau menyediakan tempat duduk untuk calon penumpang antre," katanya.
Baca juga: Sandiaga targetkan Rp150 triliun dampak ekonomi pada mudik Lebaran
Baca juga: PT Pelni Batam tambah satu armada kapal untuk antisipasi arus mudik
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023