Dalam pernyataan tertulis di laman resminya, FIFA menyebut bahwa jadwal turnamen itu tidak akan berubah, yakni tetap berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember. Namun Biro Dewan FIFA sekarang akan mencari tuan rumah baru.
Alasan pembatalan Peru untuk menggelar ajang itu disebut karena ketidak mampuan tuan rumah untuk memenuhi komitmen-komitmennya terkait masalah infrastruktur yang diminta untuk dapat menyelenggarakan turnamen.
Meski terdapat hubungan kerja yang baik antara FIFA dengan FPF, federasi sepak bola dunia menegaskan bahwa Peru telah kehabisan waktu untuk mengamankan investasi yang diminta, serta menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan pemerintah Peru untuk dapat memuluskan penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Dalam paragraf terakhir pernyataannya, FIFA menyatakan rasa terima kasih kepada FPF untuk semua usaha yang telah dilakukan. FIFA juga masih membuka kesempatan bagi Peru untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen sepak bola pada masa yang akan datang.
Ini merupakan kedua kalinya dalam kurun waktu sepekan FIFA membatalkan tuan rumah untuk menyelenggarakan Piala Dunia junior, setelah sebelumnya mereka membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Berbeda dengan pembatalan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 yang mencantumkan alasan jelas mengapa FIFA mengambil keputusan itu, pembatalan Piala Dunia U-20 oleh FIFA tidak disertai alasan-alasan yang jelas. FIFA hanya menyebut keputusan itu diambil setelah melihat situasi terkini.
Sebelumnya Piala Dunia U-20 menimbulkan kekisruhan di Indonesia, setelah sejumlah elemen masyarakat dan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan keberatannya terhadap kedatangan salah satu tim peserta, yakni Israel. Israel sendiri berhak mengikuti Piala Dunia U-20 karena berstatus runner up Piala Eropa U-19 2022.
Baca juga: FIFA batalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20
Baca juga: Negara yang terkena sanksi FIFA satu dekade terakhir
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023